Desain Grafis Indonesia

Desain Grafis Indonesia

Fostering understanding among Indonesian graphic designers and its juncture in art, design, culture and society

The Body of the Voice #1: Poster Tipografi - Workshop Tipografi bersama Andrea Tinnes

Oleh Irvandy Syafruddin

Halo rekan-rekan kreatif di tanah air!
Pertama-tama saya ucapkan selamat atas suksesnya relaunch DGI-Indonesia.com sebagai salah satu wadah tukar informasi berguna di dunia visual grafis di dalam dan luar Indonesia.

1. Workshop Tipografi
Kali ini saya akan membagi cerita tentang Workshop Tipografi di kampus akhir tahun lalu yang dibimbing oleh Andrea Tinnes salah satu profesor muda berkebangsaan Jerman yang juga terdaftar sebagai pembicara di kongres internasional tipografi terbesar di Eropa Typo-Berlin tahun 2010 ini yang bertemakan “Passion“.

Workshop kali ini bertujuan mendesain rangkaian poster tipografi untuk rangkaian minggu lectures di universitas kami yang akan di rencanakan akhir tahun ini. Pada Lecture–Week akan ditampilkan pembicara-pembicara dari bidang Seni-Desain-Pop Kultur yang akan memperkenalkan proyek-proyek mereka. Tema-tema yang akan di perbincangkan dalam Lecture–Week antara lain:

1. Eigenblutdoping
––Selbstverwertung, Künstlerromantik, Partizipation
Speaker: Diedrich Diederichsen

2. Design Rhetorik
––Basic, Potition, Case-Studies
Speaker: Gesche Joost

3. Cultural Hacking
––Strategy, Tactic, Subvertion
Speaker: Thomas Düllo dan Franz Liebl

4. Regress
––Anpassung, Eskapismus, Reaktion
Speaker: Atlanta Ahrens da Martin Büsser

5. Hot Topic
––Feminism, Pop, Prekariat, Boheme
Speaker: Sonja Eismann

6. Techno Naturen
––Nature, Design, Art, Technology, Styles
Speaker: Elke Gaugele and Petra Eisele

7. Sounds and Violence
––Music, Society, Sub-Culture
Speaker: Roger Behrens

8. The Body of the Voice/Stimmkörper
––Body, Sound, Language, Letter
Speaker: Annette Stahmer

Para peserta workshop kali ini ditugaskan untuk mendesain poster tipografi berseri (serial-poster) dari tema-tema ceramah ilmiah diatas. Workshop kali ini akan berlangsung selama 2 minggu dan dibagi menjadi dua bagian, bagian pertama berfokus pada konsep dan bagian kedua pada penerapan.

Saya dan beberapa rekan-rekan ditugaskan mendesain poster untuk lektur yang berjudul:

“The Body of the Voice/Stimmkoerper”
Körper –– Stimme –– Sprache –– Schrift
(Tubuh –– Suara –– Bahasa –– Huruf)

… salah satu proyek dari seorang seniwati grafis juga penulis berkebangsaan Austria, Annette Stahmer. Dalam ceramah ilmiahnya beliau akan memperkenalkan sebuah majalah independen barunya yang membahas tentang hubungan antara tubuh manusia dengan suara. Majalah publikasi tersebut, yang diproduksi dalam bahasa Inggris dan Jerman, memuat kumpulan cerita dan laporan dari seniman, para ilmuwan atau sejarahwan, dll dari berbagai pelosok dunia, yang sedang mengembangkan proyek atau penelitiannya dalam bidang hubungan antara “Tubuh-Suara-Bahasa-Huruf”.

Gambar sekilas dari isi majalah, sumber: www.fliegendeteilchen.de.

2. Proses –– Konsep –– Visual
Setelah mengumpulkan isi, data dan informasi dari majalah tersebut saya benar-benar tertarik dengan apa yang tertulis di dalam publikasi tersebut. Disamping dari isi dan gambar yang sangat berseni, desain dari majalah tersebut juga sangat berkesan. Ruang putih yang sederhana dan sentuhan merah darah dari sampul majalah tersebut berhasil menonjolkan kunci-visual dari isi majalah.

Konsultasi pertama dengan pembimbing dihari ke-dua workshop tipografi ini menyimpulkan bahwa: konsep poster lektur tersebut akan berkaitan dengan tubuh atau anatomi dari huruf-huruf yang akan ditampilkan dalam poster.

Langkah awal saya, seperti yang dianjurkan pembimbing, adalah mengumpulkan gambar-gambar untuk mem-visualkan ide-ide untuk poster tersebut. Beberapa hari sebelum workshop, saya kebetulan meminjam buku yang menarik tentang pergerakan seni di awal tahun 1920an di Eropa, seperti Dada, Konstruktivism, DeStijl dll. Dalam buku tersebut terlihat hasil-hasil karya seni (dari seni lukis dan grafis sampai keramik dll) yang sangat berarti pada masa setelah perang dunia I tersebut. Sebagai fans dari pergerakan budaya, sosial dan seni di zaman tersebut, saya merasa harus meminjam buku itu.

Salah satu karya seni grafis yang menurut saya sangat dekat dengan ide poster adalah karya dari seorang seniman aliran Kubisme asal Cekoslowakia yang terlihat di bawah ini. Sang seniman dalam karyanya ini berusaha menelusuri sebuah kumpulan puisi dengan memvisualkannya dengan gerak tubuh dan huruf.

Sumber inspirasi lain yang berkaitan dengan Huruf dan Tubuh adalah hasil karya seniman yang juga populer pada tahun 20an, Casanova dengan salah satu rancangan huruf “Bifur” yang termasuk karya klasik seni rancang huruf.

Pada hari ke-3 workshop dan setelah beberapa kali konsultasi intim dengan pembimbing, gagasan poster mulai terlihat bentuknya. Saya mulai memotong-motong tubuh huruf dengan berbagai variasi.

Berikutnya memulai dengan mengisi kembali bagian huruf yang hilang dengan elemen garis yang melengkapi tubuh huruf tersebut sehingga dapat terbaca lebih jelas. Rangkaian garis-garis tipis yang arahnya sangat menentukan nilai keterbacaan huruf tersebut menghasilkan efek yang sering terlihat bila kita memvisualkan suara, yaitu berbentuk gelombang-gelombang.

Hari ke-5 adalah hari presentasi. Di hari itu setiap orang menjelaskan proses, alasan dasar, konsep dan gagasan-gagasannya untuk desain poster masing-masing ke semua peserta workshop. Biasanya pada hari itu berlangsung briefing yang panjang. Setiap peserta dipersilakan mengungkapkan, mengkritik atau memuji dan mendiskusikan setiap gagasan. Sang profesor berposisi sebagai penengah. Si pembimbing workshop akan mulai mengatakan sesuatu bila diskusi mulai keluar jalur.

Dengan bekal dari hasil briefing dihari ke-5 tersebut, saya melanjutkan ke bagian ke-2 di minggu berikutnya. Sehari sebelum workshop bagian ke-2 dimulai, akhirnya saya dapat membaca dan memahami lebih dalam tulisan-tulisan yang ada dalam majalah Annette. Ternyata kumpulan-kumpulan tulisan tersebut lebih mendekati ke arah bagaimana suara yang terdengar oleh manusia dalam sebuah “bentuk”. “Bentuk” dalam arti visual, objek yang mempunyai ruang, permukaan, dan perspektif.

Segera saya membuka kembali pustaka gambar yang saya kumpulkan di hari-hari awal minggu pertama workshop. Saya terinspirasi dengan objek seni tahun 20an seperti objek keramik yang mempunyai bentuk, permukaan dan ruang di tubuhnya. Objek lain yang juga menarik adalah jam weker yang bentuknya sangat unik.

Dari flashback dan pemahaman tema secara lebih mendalam ini, saya langsung mengungkapkan ide lanjutan dari konsep poster tersebut, yaitu:

“Bagaimana bila poster untuk ceramah ilmiah dari Annette mempunyai dimensi lebih, mempunyai bentuk dan permukaan, dimana kita bisa merasakan struktur permukaan poster bila disentuh, dapat terdengar bila kita merabanya, sebagai sculpture? Mengapa tidak?”

Andrea Tinnes meng-iya-kan gagasan ini, dan mulai memikirkan bagaimana gagasan ini ditindaklanjuti. Lalu terlintas di kepala saya, asosiasi-asosiasi yang berhubungan dengan ide tersebut, seperti: “poster” + “huruf” + “kertas” + “tubuh” = “origami” (!)

Gambar dibawah ini adalah hasil karya seniman-seniman kontemporer muda yang menggunakan media kertas sebagai media utamanya.

Setelah riset singkat tentang objek seni dan desain dengan kertas sebagai media utama dari sebuah poster, saya memutuskan untuk membuat poster yang mempunyai tiga dimensi.

3. Teknis––Penerapan
Dalam tulisan “The Body of the Voice” bagian ke-2, saya akan menceritakan kelanjutan dari proses penerapan poster yang mempunyai 1 dimensi lebih dari dimensi poster yang kita kenal.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

  • Images by Library of Burg-Giebichenstein, Halle-Germany
  • Mohon maaf bila ada kesalahan-kesalahan tulis atau informasi yang tak disengaja. Terimakasih.

Irvandy Syafruddin
Mahasiswa Desain Komunikasi
Universitas Seni dan Design
Burg-Giebichenstein, Halle-Jerman

Kontak:
[email protected] | http://irvandys.de

•••

« Previous Article Next Article »

  • Share this!
  • delicious
  • Workshop Tipografi bersama Andrea Tinnes" class="share-mail">mail
  • tweet this
  • Workshop Tipografi bersama Andrea Tinnes" class="share-facebook">share on facebook
  • Add to Google Bookmarks
  • Workshop Tipografi bersama Andrea Tinnes" class="share-yahoo">Add to Yahoo! Buzz

COMMENTS

  1. Very very cool, Van!! Jadi pengen balik sekolah lagi nih.
    Ditunggu bagian kedua secepatnya..
    -C

  2. hmmmmm… sungguh takjub… mahakarya tipografi, ga ada habisnya ternyata… kapan saya seperti Andrea Tinnes??? hheu…heuh…mantappp!!!!

  3. yaaahhh… bersambung deh… -__-*

  4. Assalamu alaikum mas Irvandi.

    Artikel ini sungguh mengesankan. Thanks for share.
    Cara kerja seorang seniman seringkali dengan sengaja menyembunyikan sebagian dari objek atau mengganti dengan objek yang sama sekali berbeda dengan tujuan menimbulkan sebuah citra audio-visual yang multi interpretasi. Namun di sini, seorang Annette Stahmer sanggup membagi kemampuannya menganalisis dan menemukan benang merah Tubuh–Suara–Bahasa–Huruf yang rumit. Yang bisa saya katakan ini lebih dari sekedar “workshop seni”.

  5. […] The Body of the Voice #1: Poster Tipografi – Workshop Tipografi bersama Andrea Tinnes […]

  6. Artikel yang sangat bermanfaat.
    Maaf, artikelnya saya upload di blog saya di http//unm.blog.ac.id/diancahyadi/
    sebagai tambahan referensi ilmu buat mahasiswa/i saya, mohon maaf jika mas Irvan keberatan.
    Senang rasanya jika bisa share ilmu grafis.
    Wassalam.
    Dian Cahyadi, M.Ds

  7. Halo mas Aw Masry..
    Terimakasih dan salam kenal dan kreatif dari sini.
    Irvan

  8. Salam kenal mas Dian Cahyadi.
    Aku nggak keberatan sama sekali. Saya akan usahakan akan bagi-bagi cerita yang lain ke indonesia.

    Salam kreatif
    irvan

  9. Thx dude! Apa kabar… wah sorry banget kalo proyek Tipografi-Indonesia harus diundur, maklum sekarang aku masih Internship, nasib jadi budak kantor. Tapi tinggal beberapa bulan lagi…
    keep in touch!
    Salam ke keluarga dari Berlin!
    irvan

Add Your Comments

© DGI-Indonesia.com | Powered by Wordpress | DGI Logo, DGI's Elements & IGDA Logo by Henricus Kusbiantoro | Web's Framing by Danu Widhyatmoko | Developed by Bloggingly