Oleh Irwan Ahmett
Tetap bertahan di peta desain grafis Indonesia sungguh membutuhkan amunisi dan keyakinan yang kuat. Secara pribadi saya memberikan apresiasi mendalam atas segala kreasi dan ekspresi rekan seprofesi untuk menjadi bagian dari fenomena dan problematika industri kreatif di negara yang 1/6 penduduknya masih berada dibawah garis kemiskinan. Dibawah ini saya ingin mengajak ‘bermain’ dengan memberikan 10 tantangan bagi siapa saja yang mencantumkan profesi kreatif dikartu namanya.
Berani?
- Biarkan klien datang ke tempat kita, jangan kita yang menghampiri teritorialnya. Seandainya terpaksa harus bertemu diluar, pilih restoran yang mahal, biasakan klien yang bayar.
- Hindari tepat waktu, biarkan klien atau partner menunggu beberapa menit dengan begitu posisi kita akan terkesan lebih dibutuhkan.
- Jujurlah pada diri sendiri! Tolak pekerjaan yang penuh kolusi dan konspirasi, jangan lagi membuat desain yang bertentangan dengan hati nurani.
- Jadilah desainer tulen bukan decorator!
- Jangan memposisikan profesi desain grafis sebagai mesin uang, karena Desainer adalah Inovator bukan businessman, terbukti dari 100 milyuner di dunia tak satupun desainer didalamnya.
- Tidurlah ketika menjelang deadline, sungguh itu adalah salah satu cara istirahat yang paling nikmat.
- Jangan mengikuti pitching, kenapa? Pokoknya jangan! Sudah terlalu banyak korban karena prosedur kompetisi yang seringkali tidak fair.
- Besok, buatlah surat pengunduran diri dari kantor, tentukan petualangan dan buat garis hidupmu sendiri.
- Jangan bilang ‘tidak’ pada klien namun buatlah beberapa pilihan yang semua jawabanmu berarti ‘tidak’.
- Berfikir dan melahirkan ide yang orisinal bagi kita mungkin merupakan tahapan yang sulit dicapai, namun apakah menggunakan software orisinal akan tetap menjadi hal yang mustahil?
. . .
Irwan Ahmett
a person who has been trying to be happy
.
1. kalo kliennya itu sebuah restoran, jadinya kita tetep datang kesana kan, pulang2 perut kenyang hehehehe….
2. yes. sering gitu. hehehehe….
3. true.
4. desainer tulen tuh gmn kriterianya mas?
5. steve jobs itu ga termasuk desainer ya mas?
6. hehehehe… ini pernah juga. tp paling nikmat mah tidur dlm gelap, lampu dimatiin.
7. mmm… bbrp kali ikut, dan ga dpt semua. kapok. >__<"
8. yes. done.
9. hehehehe… ini jg pernah.
10. mmm… *kaburr… hehehehe…*
nomor 6 paling susah!
ga mungkin hahahaha
yang ada mata merem tapi otak masih jalan, what a waste of time, mending selesain dan tidur nyenyak
eh ini sebagian tantangan nya becandaan kan?
Keluar deh mantra pamungkasnya
no.6 kayaknya sulit,,kyknya sama mas richard fang,,
merem seh merem tapi otak ngk bisa istirahat
manteb neh tantangan. semuanya dah gw pikirin dari dolo, tapi emang sulit jadi desainer di Indo. BUT i believe impossible is NOTHING!
sebenarnya ini cita2ku sejak dulu bro…mari kita perjuangken!!!
Terus terang dari 1 sampai 9, sudah pernah saya lakukan. No. 6 ga selalu tapi No. 10 bener2 ga pernah!!! Hidup software bajakan.
tantangan yg sangat menarik Wan! love your playful article!
no.2 kurang pas. tepat waktu justru membuat klien senang. dan menghargai orang. di manapun bekerja, baik di indonesia maupun di negara maju atau negara terburuk sekalipun, being on time is always the best start! nanti malah kita dicap desainer jam karet ya nggak?
Nice challenges Wan!
Social comments and analytics for this post…
This post was mentioned on Twitter by sirio: RT @yofiesetiawan: Sepuluh Tantangan dari Irwan Ahmett untuk Desainer Grafis di Indonesia http://bit.ly/9kss7N (mantap bener dah :D)…
Tantangan no 3 sama 8 nih yg sedikit susah… apalg klo udah liat kerjaan dgn nominal nyampe 8 digit
saya setuju dengan icus no.2
buat saya menunggu client datang adalah sebuah kemenangan tersendiri, begitu datang client pasti gak enak hati duluan.. dia pasti minta maaf karena kita sudah menunggu… ini menunjukan bahwa kita sudah lebih profesional dari dia…
cuma memang harus tentukan waktu menunggu.. 15 menit gak datang langsung cabut…. huahaha…. bilang aja “waktu saya sempit..” atur janji lagi dan bilang next “jangan telat lagi pak…”
huahaha puas banget gw kalo udah kayak gini….
dibalik penulisan 10 tantangan ini, sebelumnya, mas Irwan Ahmett mau sharing ga, tentang pengalaman bergelut di dunia kreatif selama ini? kyanya daftar tantangan diatas sesuai dengan pengalaman pribadi nih! hehehe… sharing dooong! kan menambah ilmu juga! soalnya saya setuju dengan mas Henricus Kusbiantoro, rasanya nomor 2 kurang ‘enak!’
ada yang ‘tersirat’ dari 10 tantangan ini 
klo itu semua sih kayaknya udah saya lakukan sedari dulu…. karena para pelanggan pada takut kehilangan layanan “desain serba Rp. 20.000″ yang telah menjadi kekuatan kami. Bahkan pernah ada pelanggan yang rela nunggu saya sampai 4 jam…he..he..he..gila gak tuh…
thanks
PGDG
http://www.ruangkreatif.com
Asyiknya menjadi desainer grafik di Indonesia: kita tidak perlu tahu banyak soal desain grafik, toh mayoritas kliennya nggak tahu apa-apa, hehehe.
Hendri
1, sudah pernah dan sering terutama untuk klien2 yang cuma pesen kartu nama 1 box!! wkwkkw gila aja, pas dia nelpon saya suruh datang ke rumah dan saya bilangin saya desainkan gratis tapi cetak sendiri dan harus nunggu saya bangun tidur (jam 12 keatas)
2. hahah udah biasa, sering banget, sampe saya sendiri merasa bersalah
3. ini juga sering, tapi kalo penuh konspirasi gitu, saya gak nolak mentah2.. saya pertimbangkan dulu.. dan saya berpikir dan saya bilang ke mereka saya hanya melakukan pekerjaan saya yaitu design, terserah mereka mau mainin harga / korupsi, itu urusan mereka, yg penting saya udah dibayar sesuai jasa saya.
4. saya juga mencoba untuk jadi desainer tulen, tapi kalo klien udah rewel setengah mati, saya asal aja desainnya ehh dia malah seneng, ya udah gak saya pikir lagi.. percuma. daripada mikir berat2 gak dibayar malahan .. tapi untuk hasil2 karya seperti ini tidak saya publish dan kalo ada yg tanya siapa yg desain? saya gak ngaku.. hahahaha
5. heheh benar
6. hahah mantab, kalo dah rush banget dan dikejar deadline gak keruan mang langsung saya tinggalin aja pekerjaan, main games ato tidur
7. bener banget, ini paling males
8. hahah udah lama saya berhenti kerja sebagai desainer di 3 perusahaan, kantor 1, mengundurkan diri, 2 dipecat, 3 dipecat
9. kadang saya fleksibel sih asal sebanding aja
10. gak mustahil kalo profesi designer di indonesia udah dihargain kaya designer2 di negara yg lebih maju
1 - 6 GAMPANG!
kuncinya: jadilah desainer yg gak butuh duit!
makanya jangan cari pasangan desainer, gak bakal kaya!
yg tersirat:
jadilah desainer yg tidak matre
[…] merupakan salah satu dari Sepuluh Tantangan dari Irwan Ahmett, merupakan point ke 8 dari tantangannya yaitu Besok, buatlah surat pengunduran diri dari kantor, […]
betul sekali…saya memberi nilai 100 untuk tulisan meilandolife…segeralah keluar dari kantor/tempat kerja anda dan lakukan hal-hal gila…niscaya anda akan segera menjadi kaya dan punya kebanggaan yang begitu membara di dalam dada…Segera tinggalkan kantor anda..sekarang bukan lagi zamannya menjadi kuli perusahaan…segera keluar dari kantor anda
Poin 8 itu udah setahun ini di kepalaku tapi koq aku masih jadi banci dan tetap kerja di perusahaan ini, ada tips lain gak gimana cara keluar dari perusahaan besok dan memulai kerja sbg freelance dan buat studio desain mandiri…moga2x bikin gw lebih berani dan lebih nekat…hidup DG…hidupku…masa depanku…
@taufik Hd, percayalah dengan keajaiban tuhan, berilah tuhan kesempatan untuk memberikan keajaibannya kepada kita dengan cara hati kita harus percaya 100%…saking percayanya hati kita hingga kita “berani terjun dari atas gedung tingkat 2o sambil membuat sayap” dan percaya bahwa keajaiban tuhan mampu membuat waktu 1 menit terasa seperti 100 tahun dan membuat waktu 100 tahun terasa seperti 1 menit….. dan…setelah anda memberi kesempatan tuhan untuk menunjukkan keajaibannya… lihat apa yang akan terjadi kepada anda
salam sukses
PGDG
http://www.passionoutloud.com/aboutthebooks << coba baca buku ini aja mas. barusan dirilis. maap kalo ini terkesan promosi. tp buku tsb "sepertinya" bagus. saya baru baca previewnya, dan berencana beli jg hehehehe…
[…] Sepuluh Tantangan dari Irwan Ahmett untuk Desainer Grafis di Indonesia […]
Setuju…pa lagi klo menghadapi klien japanese….bs2 anda d semprot pas dateng….dan no longer contract….(pengalaman pribadi sy..)
sy ngerti maknanya d balik keterlambatan kt..tp masih bnyk cara supy klien menghargai profesi kt…
tp sy nga tau jg klo klien lokal bgm…klo klien japanese sy lebih sk d edukasi unutk urusan design..krn mereka cenderung menghargai
work for money
design for love