Desain Grafis Indonesia

Desain Grafis Indonesia

Fostering understanding among Indonesian graphic designers and its juncture in art, design, culture and society

Senangnya Belajar Animasi

 

Hampir setiap hari kita berinteraksi dengan televisi, atau media elektronik lainnya seperti handphone dan internet. Di sana pula kita menyaksikan adegan kartun lucu atau logo dan tulisan yang bergerak secara otomatis. Itulah animasi. Sepintas terlihat mudah dan sepele, tetapi jika Anda tahu proses kreatifnya, sungguh membutuhkan tenaga ekstra. Berikut hasil liputan kami saat mengikuti Pelatihan Animasi yang diadakan oleh Kemenag RI dan Cybermedia College di ICT Jababeka, Cikarang, Bekasi. 

Kata ”animasi” berasal dari bahasa Latin, anima yang berarti hidup atau animare yang berarti meniupkan hidup ke dalam. Kemudian istilah tersebut menjadi bahasa Inggris animation yang merupakan singkatan dari animal dan motion berarti hewan yang bergerak. 

Pendapat lain mengatakan bahwa animation berasal dari kata dasar ”to animate” yang berarti menghidupkan. Jadi secara umum animasi merupakan suatu kegiatan menghidupkan, menggerakkan benda-benda mati dengan diberi dorongan kekuatan, semangat dan emosi, agar terkesan hidup dan bergerak. Di Jepang, kata animation diucapkan sebagai kata serapan dari”anime-shon” yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan anime. Anime adalah animasi khas Jepang yang bercirikan gaya menggambar Manga. 

Selain animasi kita juga kenal ada kartun, karikatur dan komik. Yang dimakusd kartun adalah gambar fiktif yang berkarakter. Sedangkan karikatur merupakan deformasi berlebihan atas wajah seseorang. Biasanya badan dibuat kecil dan kepala besar dengan merubah sedikit bagian tanpa mengurangi kemiripan gambar aslinya. Adapun komik ialah kumuplan cerita bergambar yang dapat menghibur pembaca dengan cerita rekaan. Ketiganya bisa disebut animasi jika digerakkan menjadi sebuah tayangan audio visual

Adapun fungsi dari animasi itu sendiri sangat beragam, di antaranya untuk games digital, company profile, internet website, architectural presentation, industri film, marketing video, flight simulation, research, low (forensic), design product & engineering, training & education, tv graphics dan tv commercial. 

Sejarah Animasi
Sejarah animasi dimulai di Inggris pada tahun 1824 oleh Peter Mark Roger yang mempublikasikan artikel berjudul ”The Persistance of Vision with Regard to Moving Objects” (ketahanan daya penglihatan terhadap objek yang bergerak). Dari situ kemudian banyak yang mendemonstrasikan konsep tersebut salah satunya Thaumatrope hasil karya Petter bersama John Ayrton (Paris) dan Fitton (London). 

Lalu muncul lagi teknologi animasi Stoboscope dan Phenakistoscope buah karya Simon Ritter (Australia) dan Joseph A.F (Brussels) pada tahun 1833 di. Kemudian disusul oleh William George dengan ciptaannya Zoetrope pada 1834 dan John Bray dengan Imagic Lantern pada 1913. Sehingga akhirnya lahirlah Walt Disney sebagai perusahaan film animasi di Amerika yang mempelopori film kartun pertama tentang kehidupan hewan, Mickey Mouse pada tahun 1924. 

Lantas bagaimana dengan Indonesia? Pada tahun 1940-an seorang pelukis Indonesia, alm. Pak Ooq (Dukut Hendronoto) dikirim ke studio animasi Walt Disney untuk mempelajari animasi. Sehingga beliau dikenal sebagai prior pembuatan film animasi Indonesia. Beliau menciptakan film animasi berjudul Doel Memilih di bawah naungan PPFN (Pusat Produksi Film Negara). Selain bermunculan banyak production house TVRI juga membuak program Manasuka Siaran Niaga yang berakhir sampai 1982. Lalu tergantikan Si Unyil dengan art director Drs. Suyadi dan H. Kurnaen S. Tak kalah serunya, PPFN terus memproduksi film serial Si Huma sebanyak 26 episode.
Animasi Cheng Ho
Kemenag RI Direktorat Jendral Pendidikan Islam bekerjasama dengan Cybermedia College mengadakan pelatihan Animasi yang diikuti oleh 60 peserta dari kalangan mahasiswa dan santri se-Jawa. Peserta tersebut dipilih melalui seleksi ketat di Kanwil Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta, DKI, dan Banten dengan jumlah total 400 peserta. Lokasi pelatihan bertempat di ICT Center, Jababeka, Cikarang, Bekasi.
Project ini sedang menggarap animasi Cheng Ho (1371-1435). Ia adalah seorang armada muslim China yang pernah melakukan ekspedisi selama 28 tahun mengarungi laut dunia mulai Samudra Hindia, Afrika, Amerika Selatan, Amerika Utara, Antartika sampai Austalia. Bahkan konon, penemu benua Amerika bukanlah Christopher Columbus melainkan Laksamana Cheng Ho, sebagaimana pendapat Gavin Menzies dalam ”1421: The Year China Discovered America”. Yang menarik, ternyata makam Cheng Ho berada di Indonesia tepatnya di Semarang. Sedangkan masjid Cheng Ho bisa ditemui di Pasuruan dan Palembang.
Selama sekitar 40 hari di ICT, kami diberi materi-materi penting terkait animasi. Pak Tupak Anggiat memangku materi fundamental art and design, design character, image processing and vector, scrip writing serta story board. Sedangkan dosen materi 3D oleh Pak Lukas Sugiyanto dan Pak Junaidi. Kami dibekali program 3D Max dan LighWave yang membutuhkan memory cukup besar. Untuk materi 2D Interaktive Animation Pak Arief Handoko membimbing kami lewat program Adobe Flash Professional dan Swishmax.
Kami merasa bangga luar biasa ketika berhasil menghasilkan sebuah animasi, sekalipun cukup sederhana dan tak sebagus yang dibayangkan. Kami bisa membuat logo bergerak lengkap dengan sound-nya, menjalankan mobil dan perahu sesuai jalur, kuis interaktif, animasi ikan yang seakan hidup di dalam air serta miniatur sebuah bangunan yang di-shotting dengan kamera target.
Tak kalah bangganya, kami baru sadar bisa menghasilkan karya berupa komik. Dosen pembimbing mengajari kami secara intens untuk menggambar di kertas buku gambar berukuran A3. Tugas akhir dari materi tersebut kami diperintah membuat karakter kartun secara bebas. Ada yang memilih hewan seperti kucing dan kadal, juga buah-buahan seperti jeruk dan terong, karakter manusia gemuk dan kurus, serta masih banyak lagi.
Melalui program Adobe Photoshop, kami juga diajari bagaimana membuat poster film. Hanya membutuhkan waktu 3 hari kami semua sudah menghasilkan poster-poster tersebut yang kemudian dipresentasikan di hadapan teman-teman dan dosen. Tidak cuma poster film action, tetapi ada juga yang bertemakan romantic, horror, humor dan film sejarah kerajaan kuno.
Banyak hal yang terkesan dalam pelatihan tersebut. Misalnya, ketika sedang proses menghasilkan karya 3D, kami punya intermezzo bahwa dalam animasi ada beberapa tahap yaitu modeling, teksturing, renderring, not responding lalu pusssssing!!! Joke ini tercipta saat computer kami error dan tidak kuat untuk proses animasi.
Pada tanggal 23 Agustus 2011 pelatihan tersebut resmi diliburkan untuk sementara. Dan, akan dilanjutkan pada akhir September 2011. Rencananya, sebanyak 10 peserta terbaik akan dikirim ke Nanjing China untuk memperdalam ilmu animasi di sana. Kami sangat berterimakasih sebesar-besarnya kepada Kemenag RI, Cybermedia College, BPPTIK (Badan Pelatihan Dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi) serta seluruh badan dan lembaga yang terlibat dalam pelatihan ini. Kami merasa bersyukur, semoga kelak lahirlah animator-animator internasional dari generasi muda Indonesia. Amin.
FATHURRAHMAN KARYADI (Mahasiswa Ma’had Aly Pesantren Tebuireng Jombang)
dan YUSRON SYA’RONI (Mahasiswa Universitas Gajdah Madha Yogyakarta) 

Disarikan dan dikirimkan oleh Leonardo Widya, dari harian Kompas, 13 September 2011.

•••

« Previous Article Next Article »

  • Share this!
  • delicious
  • mail
  • tweet this
  • share on facebook
  • Add to Google Bookmarks
  • Add to Yahoo! Buzz

Add Your Comments

© DGI-Indonesia.com | Powered by Wordpress | DGI Logo, DGI's Elements & IGDA Logo by Henricus Kusbiantoro | Web's Framing by Danu Widhyatmoko | Developed by Bloggingly