Pada tanggal 31 Januari 2009, Majalah “Versus” mengadakan acara diskusi Hot Ice Tea (HIT) yang kelima bagian ketiga, dari rangkaian 3 hari diskusi berturut-turut membahas topik “Idealisme dan Realita dalam Pendidikan DKV”. Indarsjah Tirtawidjaja menjadi salah satu panelis pada HIT #5 bagian ketiga ini yang temanya: “Mencari Struktur Manajemen yang Ideal dalam Pendidikan DKV”. Berikut adalah materi presentasi yang dibawakannya. (Redaksi)
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
•••
sekedar urun rembug. Kiranya dunia pendidikan dkv perlu menyediakan platform spt jurnal peer-review dan seminar proceeding, yang mana aktifis desain grafis mempunyai saluran untuk menyampaikan ide-ide secara terbuka.
Surat kabar dan majalah, sangat sarat akan nepostisme. Anda tidak akan dapat memasukkan tulisan sebagus apapun ke sebuah media mass kalau tidak direkomendasi atau dikenal oleh pemred-nya.
Sudah seharusnya kampus2 dkv berinisiatif mengadakan seminar-seminar yang membuka peluang kepada siapa saja untuk menyampaikan makalah. Profesor Christopher Frayling, rektor dari Royal College of Art (RCA) yg september nanti mengakhiri masa jabatan telah berupaya mengadaptasi metode pendidikan seni Herbert Read kedalam dunia penelitian seni dan desain, yang mana menurutnya ada tiga jenis penelitian yang dapat didekati yaitu: riset kedalam (into) dunia desain, riset melalui (through) proses mendesain, dan riset untuk (for) membuat desain.
Untuk bersaing di kancah global sebaiknya perkembangan desain grafis di Indonesia jangan sampai ahistoris - berjalan sendiri tanpa menghiraukan sejarah dan tradisi perjalanan keilmuan desain yang sudah berlangsung.