Oleh: Jerry Ferdan
Dua Jam Menjelang Deadline
Naskah dan foto baru saja masuk! Giliran kami, para desainer majalah, untuk “bertempur”. Kumpulkan bahan dalam satu folder, buka program InDesign, buka program Photoshop dan kami siap bekerja bersama Kucing Salju Liar yang dibesut dalam MacPro 5.1 berprosesor Quad-Core Intel Xeon.
Photoshop membantu menyiapkan konfigurasi warna dan resolusi foto agar siap untuk dicetak. InDesign membantu memadukan foto dan tulisan dalam satu wadah template yang berwujud majalah. Tak sampai satu jam 6 halaman sudah siap untuk dikirim ke percetakan dalam wujud PDF. Betapa kita, sekarang ini, dimanjakan oleh alat-alat yang ada dalam membuat karya-karya grafis. Coba bayangkan jika komputer dan segala software desain itu belum tercipta, apa yang terjadi dalam 2 jam menjelang tenggat waktu tadi?
Berita duka cita meninggalnya Steve Jobs, Kamis pagi 6 Oktober 2011 waktu Jakarta Selatan (atau 5 Oktober 2011 waktu California), membuat saya secara khusus berandai-andai apa jadinya bila 35 tahun yang lalu (tahun 1976) beliau tidak bertemu dengan Steve Wozniak dan mendirikan Apple? Mungkin akan sama kejadiannya bila berabad-abad yang lalu Simonio dan Lyndiana Bernacotti tidak bertemu, menikah, dan menciptakan carpentry pencil. Dunia desain tidak akan menjadi seperti yang kita kenal sekarang ini… (OK, mungkin terlalu berlebihan)… Paling tidak kenyamanan dan kemudahan yang mereka berikan tidak akan saya nikmati.
Tiga Belas Tahun Silam (1999)
Setahun sudah dari kembalinya Steve Jobs ke Apple (1998) setelah petualangannya mulai tahun 1985 dari satu perusahaan ke perusahaan lain usai, saya berkenalan dengan mesin desain yang bernama Macintosh. Saat itu Macintosh masih jauh dari sempurna, walaupun (menurut subjektifitas saya) masih lebih baik dari PC-PC yang ada, untuk membuat desain. Saat itu, untuk membuat cover majalah saja dibutuhkan waktu yang lama. Rendering bahkan saving file pun butuh waktu yang tidak sedikit. Jauh dari kata nyaman. Ide yang ingin dituangkan terganggu dengan lamanya si Macintosh tadi bekerja.
Untungnya ketidak sempurnaan itu tidak berlangsung lama. Tahun 2000 Steve Jobs dan teman-temannya di Apple mulai memperkenalkan sistem OS-X, sistem komputer yang akan mengubah dunia. Mulai dari situ, perkembangan teknologi semakin pesat, iMac, iPod, iPad dan i-i lainnya mengubah gaya hidup manusia di bumi yang makin modern ini (dan makin sakit juga sih). Dunia desain pun merasakan perubahan itu, era digitalisasi, era komputerisasi makin merajai dunia ini. Lihat saja persyaratan di iklan lowongan pekerjaan untuk desain grafis: wajib menguasai Photoshop, Ilustrator, dan program-program desain lainnya.
Tiga Belas Tahun yang Akan Datang
Steve Jobs telah meninggalkan kita selamanya. Namun karyanya tetap tinggal untuk merubah dunia dan menyediakan tantangan untuk dunia desain. Masa depan seperti apa yang bisa dicapai dalam dunia desain? Media apa yang tersedia untuk kita berkomunikasi secara visual? Mungkinkah nanti buku-buku, koran, majalah tidak akan dicetak lagi? Mungkinkah nanti semua orang membaca buku, koran dan majalah tadi dalam bentuk digital seperti apa yang sudah dimulai Steve Jobs dengan iPadnya?
Apel itu telah digigit, dan potongannya kini hilang selamanya meninggalkan porsi apel yang, masih, lebih besar. (Take a bite and become a part of modern design, goodbye Steve…)
Jerry Ferdan
adalah Kepala Desain Visual Majalah Gatra
Artikel terkait:
Selamat Jalan Steve Jobs
Thanks, Steve.
•••
Semoga gigitan apelnya terus menginspirasi dunia.
hebat nih om steve, inovator ya dia… apa yang dia pikirin ya bisa se kreatif bgtu… thanks om aadmin udah posting ini tulisan.. mantab.. n salam kenal
21 Juli 2012…
Jery Ferdan telah meninggalkan kita selama-lamanya…
karya mu akan tetap abadi mas jery….
selamat jalan mas jerry ferdan johannes…