Desain Grafis Indonesia

Desain Grafis Indonesia

Fostering understanding among Indonesian graphic designers and its juncture in art, design, culture and society

Posters (2000-2009)

2000

Newark Summer 2000 | 2000

Bambang Widodo, Poster “Newark Summer 2000″, 2000

Bambang Widodo, Poster “Newark Summer 2000″, 2000

Source: javaloca’s photos

•••

2002

Since 1998 a group of young Indonesian artists and activists from Yogyakarta, a city in central Java, wearing punk hairstyles and tattoos and calling themselves the ‘Lembaga Budaya Kerakyatan Taring Padi’, or the Organisation of People’s Culture Fangs of Rice, have initiated an art movement opposed to the ‘art business’ in galleries because of its obvious associations with capitalism. Living and working in a deserted school building, they design images, posters, banners, cartoons and t-shirts based on political and social themes and display them in public places and at demonstrations. In cooperation with a number of other organisations, they published a short-lived bulletin, Opposing imperialism. They want to be seen as more to the left, more collectivist and more radical than other Indonesian organisations for artists that also aim to carry the message of social concern and to bypass the galleries. The IISH collection of Taring Padi posters represents the grim realities of the Suharto New Order period and afterwards.

Here are some examples:

Taring Padi (The Organisation of People’s Culture Fangs of Rice), Poster “Bersatulah dalam Perbedaan (Unity in Diversity)”, 2002

Taring Padi (The Organisation of People’s Culture Fangs of Rice), Poster “Bersatulah dalam Perbedaan (Unity in Diversity)”, 2002

Taring Padi (The Organisation of People’s Culture Fangs of Rice), Poster “Perdamaian antar Umat (Peace among People)”, 2002

Taring Padi (The Organisation of People’s Culture Fangs of Rice), Poster “Semua Bersaudara (One Family)”, 2002

Taring Padi (The Organisation of People’s Culture Fangs of Rice), Poster “Buktikan Pemilu Tanpa Tetes Darah (Proof That There can be General Elections without Bloodshed)”, 2002

Taring Padi (The Organisation of People’s Culture Fangs of Rice), Poster “Berikan Cinta pada Sesama (Love Your Neighbour)”, 2002

Taring Padi (The Organisation of People’s Culture Fangs of Rice), Poster “Perang Hanya Mempersulit Keadaan!! (War Makes Our Situation More Difficult)”, 2002

Taring Padi (The Organisation of People’s Culture Fangs of Rice), Poster “Senjata Tak Selesaikan Masalah (Problems cannot be Solved with Weapons)”, 2002

Taring Padi (The Organisation of People’s Culture Fangs of Rice), Poster “Bangun Nusantara tanpa Tetes Darah (The Awakening of the Indonesian Nation without Bloodshed)”, 2002

Taring Padi (The Organisation of People’s Culture Fangs of Rice), Poster “Rukun Agawe Sentosa: Senjata tidak Berkuasa atas Manusia

Taring Padi (The Organisation of People’s Culture Fangs of Rice), Poster “Tanah untuk Petani Penggarap (Earth should be Cultivated by Peasants)”, 2002

‘Hot coals unite the races and burn down borders and classes’ and ‘See you at the barricade’.

Source: International Institute of Social History

•••

2003

Newark Summer 2003 | 2003

Arts Calendar/Poster
Client: Newark Downtown District
17 x 23 inch

Bambang Widodo, Poster “Newark Summer 2003?, 2003

Bambang Widodo, Poster “Newark Summer 2003″, 2003

The other side of the poster listed all arts/music/theater programs calendar for summer 2003 in Newark.

Source: javaloca’s photos

•••

Priyanto Sunarto, Poster “Pemilu 2004″, 2004

•••

2004-2007

Mande Austriono (antara 2004-2007)

Mande Austriono, Poster, “Djarum Black Urban Art”, 2004-2007

Mande Austriono, Poster, “Djarum Black Urban Art”, Jakarta, antara 2004-2007.

Mande Austriono, Poster, “Live performance by Mondayz at ‘Massive Territory’ Design Conference”, 2004-2007

Mande Austriono, Poster, “Live performance at ‘Massive Territory’ Design Conference”, Jakarta, antara 2004-2007.

Mande Austriono, Poster, “Mondayz make paper model and custom shoes exhibition on Bandung”, 2004-2007

Mande Austriono, Poster, “Paper model and custom shoes exhibition on Bandung”, antara 2004-2007.

Some custom shoes for ‘Sneaker Pimps’ Exhibition, Jakarta.

Mande Austriono, Poster, “Some custom shoes for ‘Sneaker Pimps’ Exhibition”, Jakarta, antara 2004-2007.

Part of the ‘Medium Rare’ Exhibition

Mande Austriono, Poster, “Part of the ‘Medium Rare’ Exhibition”, Jakarta, antara 2004-2007.

•••

2005

RangerBastards, Poster, “RangerBastards 2005 GraphicShowcase”, 2005

RangerBastards, located in Bandung and Jakarta, it consists of 5 members, MAC56, MONDAYZ, PRAMSKY, UPNIX and EVILDO.

More of the RangerBastards:
RangerBastards 1
RangerBastards 2
RangerBastards 3

•••

Unplugged: The Show | 2005

Exhibition poster
Client: Aljira a Center for Contemporary Art
26.75 x 18.75 inch; one color

The Show”, 2005

Bambang Widodo, Poster “Unplugged: The Show”, 2005

Source: javaloca’s photos

•••

Poster Light of Hope

Mendiola Budi Wiryawan, Poster “Light of Hope for Indonesia”, 2005

•••

Priyanto Sunarto, Poster “Tahun baru 2005″, 2005

•••

Priyanto Sunarto, Poster “Hope”, 2005

•••

Priyanto Sunarto, Poster “Artologia”, 2005

Priyanto Sunarto, Poster “Artologia”, 2005

•••

red_inspired

Title:
INSPI(RED)

Campaign:
Global (RED) Campaign for AIDS Africa

Klien:
BONO U2 for AIDS Africa

Produser:
BONO U2

Year made:
2005

Designer:
Henricus Kusbiantoro
Christian Butte

Illustrator:
Henricus Kusbiantoro

Typographer
Todd Simmons

Creative Director:
Karl Heiselman

•••

2006

Hagung Sihag, Lasty Devira, Poster “Petasan Grafis”, 2006

Illustrator: Tytton Sishertanto

See also: Cards (2000-2009), Catalogs (2000-2009).

•••

Rokkin Visual, Poster “Merdeka atau Mati”, 2006

Juara Pertama Lomba Poster Anti Narkoba Nasional - BNN

Rokkin Visual, Poster “Car Wash”, 2006-1

Rokkin Visual, Poster “Car Wash”, 2006-2

Award: Silver. Pinasthika Adfest ’06. Kategori Poster Commercial Product

AD: TheDedi, CW: Erwan

Rokkin Visual, Poster “Jogja Dog Days”, 2006-1

Rokkin Visual, Poster “Jogja Dog Days”, 2006-2

Rokkin Visual, Poster “Jogja Dog Days”, 2006-3

Award: Bronze. Phinasthika Adfest ’06. Kategori: Poster Event.

AD: TheDedi, CW: Erwan, Photograper: Indra, Agung

Source: Kerjaku Lasidini

•••

Hanny Kardinata + Ika Putranto, Poster “No Color is More Important than Another” (for “One Globe One Flag” Exhibition at FGDexpo 2007), 2007

Interpretasi terhadap tema “One Globe One Flag” disini digambarkan dengan sehelai kain yang terbentuk dari benang beragam warna. Headline “No Color is More Important than Another” menunjukkan bahwa kedudukan tiap warna benang dalam membentuk kain ini adalah sama, tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk.

Motif kain yang digunakan adalah batik Indonesia yang terpengaruh budaya Cina dan Eropa, menggambarkan terjadinya silang budaya dalam sehelai kain, sementara bunga dan kupu-kupu merupakan gambaran dunia yang harmonis.

•••

2007

Priyanto Sunarto, Poster “One Globe One Flag”, 2007

•••

Anonymous, Poster “Artmosphere Academic”, 2007

Agung Rudianto, Poster “Artmosphere Academic”, 2007

Check out more: Artmosphere Academic Artwork

Source: Qnansha

•••

Rutgers-Newark Arts Poster-Calendar

17 x 23 in.; CMYK
On the other side of this poster will be calendar of art and music events at Rutgers-Newark.

Bambang Widodo, Poster Side “Rutgers-Newark Arts”, 2007

Bambang Widodo, Poster Side “Rutgers-Newark Arts”, 2007

Bambang Widodo, Calendar-of-Events Side “Rutgers-Newark Arts”, 2007

Bambang Widodo, Calendar-of-Events Side “Rutgers-Newark Arts”, 2007

Source: javaloca’s photos

•••

Sandy Karman, Poster “40 Tahun Chile-Indonesia”, 2007

Sandy Karman, Poster “Festival of Sight and Sound”, 2007

Designer/letterer: Sandy Karman
Photographer: Agustinus Sidharta

Sandy Karman: “Dalam festival yang diadakan tiap tahun ini diselenggarakan berbagai acara kesenian performing arts, teater, puisi, pameran fotografi, lukisan dan visual art. Dari judulnya Sight and Sound, saya langsung terpikir nirmana garis seperti waktu kuliah tingkat dasar dulu, walaupun tidak terlalu yakin hasil akhirnya akan seperti apa. Idenya sederhana saja, bunyi (sound) ditimbulkan dari getaran garis-garis (contohnya pada gitar atau piano), dan susunan garis-garis yang teratur memvisualisasikan irama. Seperti pelajaran nirmana dasar, pergeseran garis-garis juga menimbulkan ilusi optik (sight). Karena secara kebetulan huruf S menjadi huruf awal kata Sight & Sound, saya memutuskan menggunakannya sebagai objek utama yang dibuat dari komposisi garis. Setelah garis-garis didesain di komputer dan di print di kertas berukuran kira2 130 X 90 cm dengan warna hitam putih, saya potong setiap garis warna putih, menyisakan garis-garis hitam dan pinggiran kertas sebagai bingkai sehingga garis yang tipis tidak lepas. Saat itu, saya berniat memutar-mutar kertas tersebut dengan berbagai macam angle untuk difoto, sehingga garis2 membentuk berbagai lengkungan, flow dan perspektif dan itulah yang saya lakukan di studio (hasilnya: berbagai seri alternatif poster Festival of Sight & Sound seperti di atas ini). Waktu kita istirahat, kertas tersebut diletakkan di lantai studio begitu saja, dan saat itu secara tidak sengaja saya lihat bayangan di lantai menimbulkan efek visual yang sangat menarik. Garis-garis yang secara alami tidak teratur justru menimbulkan kesan off yang lebih menarik daripada komposisi-komposisi yang diatur.”

Exhibition: 9th International Poster Triennial in Toyama,
The Museum of Modern Art Toyama, Japan
Uit’tniets Grafische vormgeving van (nieuwe) media + fotografie/film,
The Netherlands

Catatan redaksi: Desain poster ini berhasil masuk menjadi satu-satunya poster dari Indonesia pada 9th Toyama International Poster Triennial di Museum of Modern Art, Toyama-Tokyo, Jepang. Diselenggarakan di dan oleh MoMA Toyama Jepang, 20 Juli-27 September 2009. Berikut adalah link ke daftar negara-negara peserta The 9th International Poster Triennial in Toyama, 2009.

Sandy Karman, Poster “Strings Sound”, 2007

Sandy Karman, Poster “100 Menit”, 2007

Sandy Karman, Poster “Festival Teater Jakarta”, 2007

Designer/photographer: Sandy Karman

Sandy Karman: “Dari awal, saya ingin membuat poster ini lebih abstrak karena poster teater memberikan kepada desainer kebebasan yang jauh lebih banyak untuk berkreasi. Apalagi Festival Teater Jakarta merupakan event tahunan yang memuat tidak hanya satu pementasan dan satu tema, tetapi puluhan pementasan teater dengan berbagai macam tema, diskusi, workshop dan pameran foto yang diselenggarakan selama beberapa hari. Objektifnya, sebuah poster yang menyampaikan pesan melalui kesan yang ditimbulkan. Kesan-kesan ironis, tumpang tindih, tidak teratur tapi ada keteraturan, tidak clean tapi tidak kotor, kacau tapi menarik. Seperti kota Jakarta sendiri telah menjadi metropolitan yang ironis, ada yang kacau, macet, kotor, dengan tata kota yang tumpang tindih dan tanpa perencanaan matang dibalik semua keglamoran, kemewahan, gemerlap dan berbagai daya tariknya. Walaupun demikian, hal-hal tersebut telah menjadi budaya dan justru menjadi magnet bagi sebagian orang, dan mungkin kekacauan itu membuat Jakarta jauh dari membosankan :D (berdasarkan pendapat beberapa expat yang saya kenal). Setelah membuat beberapa konsep dari foto-foto human interest hitam putih seperti foto-foto jurnalis surat kabar yang seringkali dramatis menangkap keseharian manusia, tetap saja saya merasa konsep tersebut terlalu generik dan mudah ditebak. Tetapi konsep warna hitam putih/monokrom saya pertahankan. Lalu suatu hari terjadi kebetulan yang menyenangkan. Di ruangan tempat saya menyemprot spray mount dan pilox, banyak sisa-sisa koran bekas yang saya gunakan sebagai alas semprot pilox warna hitam. Beberapa noda bekas pilox sangat menarik perhatian saya karena komposisi bidang kotak-kotaknya, gradasi warna pilox dari yang pekat sampai yang pudar membentuk bidang-bidang abstrak cubism. Dengan layer-layer yang tidak beraturan, tapi ada keteraturan juga. Ada kesan grunge, tapi tetap ambigu. Secara kebetulan ternyata koran-koran tersebut koran Pos Kota, surat kabar khusus Jakarta yang layout dan materi kertasnya Jakarta banget. Ada lembergar kartun Doyok, Ali Oncom, dll di sebelah kiri. Dark humor? Bisa jadi. Kan Jakarte… Saya menyukai hal-hal kebetulan.”

Exhibition: Golden Bee 8 International Poster Biennial of Graphic Design,
The Central House of Artist, Moscow
Uit’tniets, Grafische vormgeving van (nieuwe) media + fotografie/film,
The Netherlands

Catatan redaksi: Poster Festival Teater Jakarta ini berhasil masuk pada Golden Bee 8, Moscow International Biennial of Graphic Design, di Central House of Artist, Moscow tanggal 1-12 September 2008, juga satu-satunya poster dari Indonesia, bersanding bersama karya desainer-desainer grafis kelas dunia seperti Shin Matsunaga, Uwe Loesch, Stefan Sagmeister, Niklaus Troxler, Majid Abassi dll. Berikut adalah link ke daftar desainer yang terpilih berperanserta pada biennial tersebut: Golden Bee – Exhibitor.

Sandy Karman, Poster “Burst of Imperfection, Levi Strauss Indonesia”, 2007

OgilvyOne Worldwide
Creative director : David Lukas
Art director/designer/letterer: Sandy Karman
Copywriter: Sherly dan Ario OgilvyOne
Photographer: Heret Frastio
Illustrator: Joni

Sandy Karman: “Poster ini dibuat untuk launching produk baru Levi’s yaitu Levi’s Copper, sebuah redesign tipe jeans 501 yang seluruh buttonnya terbuat dari tembaga dan jahitan benang berwarna tembaga (oleh karena itu produk ini bertagline: Levi’s Copper, An Original Unearthed), dengan detil-detil yang asimetris, ada bagian dengan kantong, ada yang tidak, dan detil-detil yang tidak teratur misalnya dengan penempatan button disembarang tempat. Produk ini dinamakan “The Beauty of Imperfection”.

Setelah melalui proses presentasi visualisasi ide-ide yang tidak diapprove oleh klien, akhirnya konsep unearthed yang sesungguhnya, yaitu: mengambil dari dalam bumi, disetujui. Eksekusi: celana terkubur di dalam tanah dengan ilustrasi kota diatasnya, ready to burst out. Hingga akhirnya muncul judul: Burst of Imperfection. Ada kejadian yang menarik mengenai tipografi judulnya. Malam itu kita lembur untuk menyelesaikan desain yang esok paginya akan dibawa presentasi. Sampai jam 1 malam saya masih sibuk menyelesaikan montase imagenya dan tidak ada waktu untuk memikirkan tipografi. Karena sudah terlalu suntuk saya memutuskan untuk pulang dengan berpikir besok pagi baru saya kerjakan tipografinya. Di rumah, dengan pikiran mulai cerah, saya terpikir cara cepat agar besok tidak membuang waktu mengulik-ulik bermacam-macam tipo, belum lagi mengatur komposisinya, yang cocok dengan background dan sesuai dengan karakter Levi’s. Saya memutuskan untuk print image tanpa headline, dan melukis judulnya freestyle dengan kuas dan cat poster putih langsung diatasnya supaya praktis tanpa scanning dan edit ini itu.”

•••

2008

Agung Rudianto, Poster “Pameran Seni Visual - Komedi Putar”, 2008

Source: Qnansha

•••

SukArtOen---POSTER-GATOT-KACA---A2-(300)

Sukriyadi (SukArtOen), Poster “Olympiade Beijing 2008″, 2008

•••

Poster JogjaForce Exhibition #2 "Selvolution"

JogjaForce, Poster JogjaForce Exhibition #2 “Selvolution”, 2008

•••

Sandy Karman, Poster “The 10th Jakarta International Handicraft (Inacraft) Trade Fair”, 2008

Designer/illustrator: Sandy Karman, Photographer: Oki Stevanus

Sandy Karman: “Ide poster ini berawal dari inspirasi gambar-gambar berirama metamorfosis bentuk. Setelah mencoba-coba beberapa konsep gambar, saya putuskan dari komposisi 2 jenis batik. Batik parang dan mega mendung. Dengan grid, saya menggambar batik parang sebagai simbolisasi air, dan batik mega mendung sebagai awan. Di tengah-tengah ada seekor angsa sebagai simbol keindahan (dari kerajinan tangan sebagai karya seni), dengan leher dan kepala angsa gabungan dari batik parang dan mega mendung, sedangkan sayapnya menjadi obyek terpisah agar komposisi tidak terlalu datar. Tipografi Inacraft juga disesuaikan tidak jauh dengan bentuk batik parang. Seluruh bagian dibuat dari potongan kertas yang kemudian di pilox emas. Pengerjaan yang manual saya sesuaikan dengan konsep handicraft yang dikerjakan sebagian besar manual dengan tangan. Komposisi angka dan huruf ditambahkan sebagai kutub yang berlawanan dari komposisi manual, seperti perkembangan industri dan proses kerajinan yang telah dimodernisasi dan disistematisasi.”

 

Sandy Karman, Poster “Pentas Monolog ‘Wanci'”, 2008

Sandy Karman, Poster “Oscar Lawalata Culture 08 Collection”, 2008

Designer: Sandy Karman
Photographer: Windy Miftah

Sandy Karman, Poster “Bali Arts Festival 2008″, 2008

Sandy Karman, Poster “Festival Kebaya 2008 – Rumah Kain Surabaya”, 2008

Oil on canvas, poster color on cutting paper on canvas
Designer/ illustrator: Sandy Karman
Photographer: Agustinus Sidharta
2007/08

Sandy Karman: “Poster ini dibuat untuk grand opening Rumah Kain di Surabaya, dimana terdapat peragaan busana kebaya, pameran kain dan batik, bazaar, ramah tamah dan jamuan makan siang di mana hadirin semua adalah undangan. Untuk sebuah poster mengenai kebaya, saya berniat membuat poster yang penuh dengan detail, seperti kebaya itu sendiri yang mendetail dari kain brokat, bordir dan payet-payetnya. Idenya sangat sederhana, dari nama butik itu sendiri, yaitu rumah yang berisi kegiatan membuat kain dan kebaya. Inspirasi untuk eksekusinya, saya dapat dari tugas mata kuliah ilustrasi eksperimental di DKV FSRD ITB. Waktu itu kita mendapat tugas untuk membuat ilustrasi bebas, menggunakan cara apapun tapi tanpa alat gambar dari sebuah cerita fabel. Setiap anak mendapat cerita yang berbeda. Saya mendapat cerita fabel mengenai kesombongan dan iri hati manusia dari Guy de Maupasant. Ilustrasi berdasarkan cerita tersebut dibuat di karton 20X20cm. Saya memilih untuk menerjemahkan dengan gaya gambar seni tradisional asmat dengan konsep dunia atas dunia bawahnya seperti sikap kesombongan dan rendah diri, dengan sebagian kertas ditempel, sebagian dililitkan untuk memberikan dimensi yang berbeda dan menghasilkan bayangan ketika difoto. Setelah beberapa lama menunggu kesempatan membuat karya seperti ini lagi, akhirnya datang kesempatan ini, kali ini dengan latar belakang yang dilukis diatas kanvas berukuran 60X80cm. Cat minyak dengan detail brushstrokes yang timbul, diperkuat dengan pencahayaan fotografi, memperkaya tekstur background walaupun dengan satu warna kuning. Background ilustrasi rumah dibuat dengan komposisi cubism, untuk memberikan komposisi warna yang cukup beragam tapi mampu meminimalisir detail yang tidak perlu dan sebagai penyeimbang dari foreground yang cenderung ramai. Saya tidak menginginkan karya yang dengan detail terlalu berulir-ulir a’la belle époque–art nouveau atau dengan bumbu batik-batik yang terlalu umum berkaitan dengan kebaya itu sendiri.”

•••

2009

Sandy Karman, Poster “Indonesian Craft Expo 2009″, 2009

Designer: Sandy Karman
Batik binatang courtesy of Oscar Lawalata

Sandy Karman, Poster “Resting Place”, 2009

***

Thinking*Room, Poster “In Vino Veritas”, Cork & Screw, 50 x 72 cm, 2009

Objective:
We developed a custom typography specimen that was inspired by the element of wine and its serving for Cork & Screw’s campaign.

Click on the image to fit on your monitor

•••

 

« Previous Article Next Article »

  • Share this!
  • delicious
  • mail
  • tweet this
  • share on facebook
  • Add to Google Bookmarks
  • Add to Yahoo! Buzz

COMMENTS

  1. […] See also: Poster (2000-2009) […]

  2. […] Check out more of Bambang Widodo’s Posters in Posters (2000-2009) […]

  3. […] More posters by Bambang Widodo: Posters (2000-2009) […]

  4. […] also: Posters (2000-2009), Catalogs […]

  5. […] But until the present day, graphics as both a genre of art and tool for propaganda or pseudo-propaganda, can be found in works by the socialist art movement Taring Padi. See: Posters (2000-2009). […]

  6. […] Sumber: Posters (2000-2009). […]

  7. mantaap,,

  8. kereennn abissss…..

  9. mantap…. banget n….

Add Your Comments

© DGI-Indonesia.com | Powered by Wordpress | DGI Logo, DGI's Elements & IGDA Logo by Henricus Kusbiantoro | Web's Framing by Danu Widhyatmoko | Developed by Bloggingly