Ketika Republik Indonesia diproklamasikan 1945, banyak pelukis ambil bagian. Gerbong-gerbong kereta dan tembok-tembok ditulisi antara lain “Merdeka atau mati!”. Kata-kata itu diambil dari penutup pidato Bung Karno, 1 Juni 1945, “Lahirnya Pancasila”. Saat itulah, Affandi mendapat tugas membuat poster. Poster itu idenya dari Bung Karno, gambar orang yang dirantai tapi rantai itu sudah putus. Yang dijadikan model adalah pelukis Dullah. Lalu kata-kata apa yang harus ditulis di poster itu? Kebetulan datang penyair Chairil Anwar (1922-1949). S Soedjojono menanyakan kepada Chairil, maka dengan ringan Chairil menyahut: “Bung, ayo bung!” Dan selesailah poster bersejarah itu. Sekelompok pelukis siang-malam memperbanyaknya dan dikirim ke daerah-daerah. Darimanakah Chairil memungut kata-kata itu? Ternyata kata-kata itu biasa diucapkan pelacur-pelacur di Jakarta yang menawarkan dagangannya pada zaman itu.
Sumber: Affandi (1907-1990) – Maestro Seni Lukis Indonesia
Poster “Boeng, ajo boeng!”, 1945
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Dari atas ke bawah: Affandi, Chairil Anwar.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Referensi: Garis Waktu Desain Grafis Indonesia
•••
[…] dalam merespons suatu masalah yang sama. Menengok lagi ke belakang saat revolusi kemerdekaan kolaborasi penyair Chairil Anwar dengan pelukis ekspresionis Affandi melahirkan poster perjuangan an… dan telah menjadi bagian dari sejarah. Yang menarik dari kondisi revolusi, pelukis, penyair, […]