Priyanto Sunarto, Poster “Konser Musik Kamar”, 1982
•••
FX Harsono, Poster “Opera Kecoa”, 1985
***
Hanny Kardinata, Poster “Indonesian Product Campaign”, 1987
Seluruh elemen desain (dasi kupu-kupu, tas belanja dengan label “Buatan Indonesia”, warna merah-putih dan hitam) dimaksudkan menggambarkan citra wanita kelas atas yang berdasarkan analisa psikologis ketika itu (tahun 1980-an):
a. Merupakan golongan yang gemar mengkonsumsi barang-barang bermerk produksi luar negeri.
b. Mode bergerak dari atas ke bawah. Kalau anjuran ditujukan ke kalangan atas, yang di bawah (kelas menengah) akan mengikutinya. Anjuran menggunakan produk dalam negeri jelas bukan ditujukan ke kalangan bawah.
Poster ini memenangkan hadiah pertama lomba poster yang diselenggarakan oleh Kementerian UP3DN (Urusan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri), ITB (Institut Teknologi Bandung) dan P3I (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia). Baca: Lomba Poster dan Stiker UP3DN: Terbesar dan Terheboh 1987.
Artikel terkait: Karya Lima Desainer Grafis Indonesia Angkatan ’70 pada Majalah Desain Jepang “Tategumi Yokogumi” Edisi #21
•••
saya lagi bingung buwat bikin poster acara teater kampus yang dananya minimalis.so saya pingin tahu bagaimana bikin poster yang hanya menggunakan warna hitam putih tetapi bisa memikat dan menarik perhatian plublik..
tolong banget..tankss all
[…] lomba ini adalah sebuah poster dengan desain yang sederhana namun sangat komunikatif, judulnya “Buatan Indonesia, Mengapa Tidak?” karya Hanny Kardinata. Desainnya sangat moderen, tidak menggunakan elemen tradisional tertentu […]
[…] 1987: First prize from a poster design competition held by Kantor Menteri Muda Urusan Peningkatan Produksi Dalam Negeri (UP3DN) cooperated with Bandung Institute of Technology (ITB) and Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I): “Buatan Indonesia. Mengapa Tidak?” […]