Kasiyan
Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Yogyakarta
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
ABSTRAK
Menyimak cermati perihal wacana iklan komersial di media massa di era kapital dari perspektif gender, maka akan segera memberikan bukti empiris perihal satu sisi buram dari warna ‘politik ekonomi kapital’ yang amat revolutif dan mengglobal keberadaannya di saat ini, yakni ketika wacana iklan sebagai salah satu mesin profit komoditas yang paling efektif, ternyata telah terlampau jauh menyinggung sensitivitas ketidakadilan gender, terutama bagi kaum perempuan. Ketika ekspresi iklan komersial yang ada hampir selalu ‘memakai’ dekoratif perempuan dengan segala narasi besarnya, yang tak pernah jauh dari makna eksploitasi stereotipi ‘keperempuanan’ perempuan, maka ketika itu pula perempuan sebagai insani sudahdemikian jauh tereduksi harkatnya, dan oleh karenanya kerap kali menjadi ternegasikan keberadaannya. Ejawantahan yang tersisa kemudian hanyalah tinggal maknawi perempuan sebatas sebagai objek yang akan senantiasa rentan terhadap terminologi korban, karena teramat rendahnya gravitasi tawar yang bisa ia (perempuan) genggam.
Oleh karena itu merupakan sesuatu yang amat mendesak dan krusial kiranya, keberadaan sebuah konstruksi kesadaran baru bersama, yang mencoba menjernihi ekspresi ideologi gender dalam era ekonomi libidinal ini, sehingga akan dapat digali berbagai alternasi outlet/pelepasan serta penyikapan kolektif bagi kenyataan ideologi gender yang absurd tersebut. Tulisan berikut berupaya untuk mendekatkan dengan hal dimaksud, dalam artian pada diametrikal tertentu akan mencoba memberikan penajaman perihal realitas iklan dan media massa sebagai rezim gender dan beberapa konsepsional dari perspektif yang makro-paradigmatik.
Kata kunci: perempuan, iklan, ideologi gender
ABSTRACT
Observing commercial ads attentively from gender perspective in mass media in capitalism era, it will soon prove empirically the gloomy side of ‘capital economic politics’ which is existing revolutionarily and globally in this era that is when ads media, turning out to be the most effective profit making machine, has far poked the sensitivity of gender injustice, particularly on women. When commercial ads expression almost always ‘use’ women decoratively within a big narration, not far from stereotype exploitation on womanhood of women, women’s dignity has been incredibly retrenched. Because of this, many times, their beings are recognized negatively. The remaining embodiment is conceived as merely an object being prone to victims due to low bargaining power she holds.
Therefore, it is compelling and crucial to raise the issue on reconstructing universal awareness, trying to clear up the gender ideology expression in libidinal economic era, hence it can be dug out as an alternative outlet/release and collective attitude towards absurd gender ideology. The following article is attempting to approach the addressed issue that from certain diametrical, will sharpen ads reality and mass media as a gender regime and some conceptions from macro-paradigmatic.
Keywords: women, advertisement, gender ideology.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Download > Perempuan dan Iklan: Sebuah Catatan tentang Patologi Ideologi Gender di Era Kapital
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Sumber: Desa Informasi > Pusat Penelitian (Research Centre) Petra Christian University
“Desa Informasi” or “Information Village” is the name adopted for the Local eContent (digital information resources with local flavor) development project being carried out in Petra Christian University Library.
“Desa Informasi” can also play an important role in preserving (at least) digitally local historical and cultural heritage, thus preserving the collective memory of a local society.
All Local eContent collections are available for everyone through the Internet for free. Some Local eContent collections are currently available in “Desa Informasi,” such as Surabaya Memory, Digital Theses, eDIMENSI, Petra@rt Gallery, Petra iPoster, and Petra Chronicle.
•••
pak kasiyan, dalam jurnal pak kasiyan dikutipkan: “Disinilah para kapitalis lewat salah satu mesin terefektifnya yakni iklan, akhirnya mengejawantah seperti mucikari menggunakan segala trik untuk mengkomersilkan setiap rangsangan libido demi memperoleh nilai tambah. Mereka mengeksploitasi kegairahan secara tanpa batas, demikian dalam penajaman Jean Francois Lyotard (1993, dalam Pilliang 1999).”
pertanyaan saya: apakah semucikari itukah iklan? bukankah iklan memang bekerja secara demikian (agar kita tidak menolak kenyataan bahwa iklan saat ini adalah suatu kenyataan, kenyataan bahwa kita hidup bersama iklan). apa ada menu lain selain menumelihat iklan dalam bahasan bapak?
- koskow -