ADGI CHAPTER ADALAH LOCAL GENIUS
Oleh: Arief ‘Ayip’ Budiman
Dimana Bumi Dipijak Langit Dijunjung
Pemikiran mendasar bagi Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (Adgi) mengembangkan chapter di seluruh Indonesia bukanlah membuka cabang-cabang untuk kepanjangan tangan Adgi dalam mengembangkan organisasi. Hal ini telah diperjelas dengan statement Adgi “The Way We See” pada pertengahan tahun 2010 sebagai rumusan cita-cita Adgi dalam mereposisi semangat profesi desainer grafis Indonesia yang tercermin dalam wawasan dan tantangan-tantangan baru di masa mendatang. Dalam kajian yang dipetakan oleh Adgi yang merupakan mandat Adgi Summit 2010 di Yogyakarta sangat jelas orientasi Adgi perlu diperkuat oleh pemikiran strategis dalam merealisasikan visinya Menjadi asosiasi desainer grafis yang bereputasi dan memiliki kredibilitas dalam melindungi, melayani serta memajukan karir dan usaha para anggotanya. Reputasi dan kredibilitas yang dimaksud tentunya termasuk bagaimana menempatkan Adgi sebaik-baiknya sebagai bagian dari sebuah komunitas besar bernama masyarakat. Profesionalisme yang disandang setiap desainer grafis adalah integritas dan wawasan yang tidak hanya memiliki orientasi mengembangkan dirinya sendiri tetapi termasuk mengembangkan dan memajukan ekonomi-sosial-budaya-lingkungan sekitarnya.
Desainer Grafis Yang Terbuka dan Membuka Diri
Berpijak dari pemikiran ini setiap desainer grafis dituntut bukan hanya ahli dalam merancang desain visual tetapi memperkaya dimensi dan wawasannya untuk mampu merancang pemikiran yang sangat berguna dalam mewarnai rancangan visualnya dengan nilai-nilai yang memiliki esensi dalam mencapai tujuan yang lebih besar. Mengembangkan wacana intelektual dan akademis bagi desainer menjadi sebuah entitas yang melekat dalam setiap pengembangan karya-karyanya. Dengan pola pikir ini kita akan segera menyadari bahwa yang dilakukan oleh desainer grafis dalam tugasnya bukan hanya memberikan desain yang mengandung estetika, kita akan menyadari bahwa karya desainer grafis sangat berhubungan dengan peran juga keberadaan bidang dan keahlian lain sehingga tidak dapat berdiri sendiri untuk menjadi sebuah karya yang maksimal. Dialog yang menuntut kesetaraan dan pemahaman serta wawasan dengan bidang dan keahlian lain perlu dibangun dan menuntut para desainer memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Para desainer saat ini dituntut berpikir terbuka dan membuka diri untuk menjejak dengan kokoh kala meraih cita-cita.
Local Genius dan Agen Perubahan
Sekarang mari kita tengok wilayah geografis Indonesia yang tersebar di bentangan seluas 4.209 km2 dengan potensi dan keunikan yang berbeda serta memiliki kondisi ekonomi-sosial-budaya-lingkungan yang berbeda pula. Demi melihat fakta ini harus memberikan kesadaran bahwa kita para desainer Indonesia tidak dapat membuat template atau copy and paste dalam berkiprah di wilayah tempat masing-masing desainer berada. Para desainer harus mampu memetakan dan menguasai situasi dimana ia berada sehingga dapat memberikan kontribusi maksimal sesuai dengan situasi dan kondisinya. Bukan menjadikan serta memperlakukannya secara seragam seperti situasi ibukota sebagai trendsetter atau kota-kota lainnya. Aplikasi penyeragaman ini hanya akan membuat kesenjangan dan ketimpangan yang pada akhirnya menjadikan profesi desainer grafis tidak sehat.
Dalam kondisi dan situasi inilah Adgi memandang posisi chapter sangat penting dalam memosisikan kiprahnya di daerah masing-masing menjadi agen perubahan yang terutama. Adgi Chapter adalah sekumpulan local genius yang siap bekerjasama dengan local genius lain berkiprah di daerahnya.
Dengan demikian jelas bahwa Adgi tidak hanya berbagi hal-hal yang secara teknis berhubungan dengan ekspresi desain komunikasi visual dan bisnisnya saja tetapi akan mendorong setiap chapter memiliki posisi strategis di daerahnya dalam memahami geliat dan pembangunan daerahnya yang berkarakter dan berkelanjutan. Adgi nasional sebagai induk akan memfasilitasi dan memberikan dorongan terjadinya komunikasi dan jaringan yang diperlukan dalam mewujudkan cita-cita tersebut.
Adgi Chapter Mengeksplorasi Perannya Lewat Program
Pada prakteknya apa yang telah dilakukan oleh setiap chapter saat ini merupakan inisiatif penting membangun lokalitas, komunikasi dan jejaring dengan bidang keilmuan desain serta bidang lainnya yang dikemas dalam format acara yang khas dengan lokalitas tinggi. Sebut saja Mebase Genep Adgi Bali Chapter, Wedangan Adgi Jogja Chapter, Designers Weekend Gathering Adgi Jakarta Chapter dan Kagetan Adgi Surabaya Chapter, semua adalah representasi penting dari eksplorasi Adgi Chapter memosisikan perannya di masing-masing daerah.
Demikian pula dengan keberadaan Adgi Solo Chapter yang didirikan dengan sebuah kesadaran untuk membangun profesi yang bermartabat serta kontribusi yang baik bagi kota Solo. Sebagaimana telah dicontohkan dengan sangat inovatif oleh walikota Solo Bapak Joko Widodo yang mampu membuktikan bahwa Solo memiliki karakter dan berprestasi di lingkup nasional serta internasional sehingga membangkitkan semangat dan rasa bangga warga Solo untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Adgi Solo Chapter harus mampu menangkap situasi ini sebagai kemudahan dalam melangsungkan dan mengembangkan organisasinya.
Penutup
Keberlangsungan program Adgi Chapter yang dilakukan secara intensif diyakini akan membentuk sikap mental dan karakter penting dalam membangun ketangguhan desainer-desainer grafis di daerah sehingga mampu menggali dan menemukan peluang yang beragam baik dari sector swasta, pemerintah maupun lembaga non pemerintah dimana program-programnya perlu difasilitasi oleh pemikiran dan desain komunikasi visual yang baik dan tepat.
Mengeksplorasi potensi lokal bukan berarti menjauh dari pemikiran nasional dan global, jejaring antar chapter dan program-program Adgi berfungsi menjadi jembatan dan referensi dalam menempatkan profesi desainer grafis memiliki jangkauan dan wawasan luas baik dalam bidang keahliannya maupun hal-hal non teknis yang memperkaya keprofesiannya.
Arief ‘Ayip’ Budiman
Chairman
Asosiasi Desainer Grafis Indonesia
Ditulis untuk menandai aktifitas perdana Adgi Solo Chapter
20 September 2011
Artikel terkait: ADGI Solo Chapter: “Sharing Ilmu dan Teknis Desain”
•••