Desain Grafis Indonesia

Desain Grafis Indonesia

Fostering understanding among Indonesian graphic designers and its juncture in art, design, culture and society

Logos and Trademarks (1980-1989)

Hanny Kardinata, Logo “Taman Gandaria Valley Estate”, 1983



Subroto & Parsuki, Logo “Institut Seni Indonesia - Yogyakarta”, 1985

Berdasarkan Surat Keputusan Rektor ISI Yogyakarta Nomor 2874/PT.44/ UM.00.19/ 1985 tanggal 20 April 1985, ISI Yogyakarta memiliki lambang dengan bentuk kombinasi yang serasi antara motif-motif Dewi Saraswati, Angsa dan Bunga Teratai, yang dilukiskan secara linier dalam suatu bentuk dasar lingkaran. Lambang tersebut merupakan hasil karya cipta dua orang dosen Fakultas Seni Rupa, yaitu Drs. Subroto Sm., M.Hum. dan Drs. Parsuki.

Lambang ISI Yogyakarta memiliki makna sebagai berikut:
Dewi Saraswati sebagai inti lambang adalah dewi ilmu pengetahuan dan seni, sesuai dengan tujuan Institut untuk membentuk seniman yang mempunyai sikap dan kompetensi ilmiah. Sebagai dewi yang dihubungkan dengan ilmu pengetahuan dan seni, Dewi Saraswati membawa di masing-masing tangannya:
  1. Lontar sebagai lambang perpustakaan merupakan sumber ilmu pengetahuan yang amat penting bagi setiap insan yang ingin menuntut ilmu.
  2. Vina atau mandolin yang lambang seni budaya, ditempatkan di tengah, mengandung
    arti ISI Yogyakarta menempatkan seni budaya bangsa sebagai pusat inspirasi dan kegiatan.
  3. Tasbih atau aksamala, melambangkan ketidakterbatasan ilmu pengetahuan yang dapat dituntut manusia sesuai falsafah belajar seumur hidup.
  4. Bunga teratai merupakan lambang kesucian, suatu syarat yang didambakan Institut untuk menjadi pegangan bagi setiap warga dalam segala tindakannya.

Bunga teratai digambarkan bermahkota bunga lima helai, dua helai di belakang dan tiga helai di depan, yang berarti tanggal 23 Juli tanggal berdirinya ISI Yogyakarta. Dewi Saraswati ini dilukiskan berdiri tegak dengan wajah menatap ke depan, yang mengandung maksud bahwa setiap warga selalu siap dan waspada dalam menghadapi masa depan.

2. Angsa merupakan kendaraan Dewi Saraswati yang diartikan sebagai lambang kebijaksanaan, yakni kualitas yang diharapkan dapat dimiliki oleh setiap warga institut.

Dalam lambang ini angsa tersebut digambarkan sebagai berikut:

  1. Masing-masing sayap berbulu lima merupakan lambang Pancasila. Kedua sayap itu mengembang secara simetris ke kanan dan ke kiri, artinya dengan Pancasila warga institut berkembang terus secara imbang dan harmonis antara jasmani dan rohani, ilmu dan seni, serta pribadi dan dengan dharma baktinya kepada masyarakat dan negara.
  2. Kepala agak tengadah dan menengok ke kanan, melambangkan kehendak segenap sivitas akademika selalu memihak kepada kebenaran dan kebajikan, dan dengan itu memiliki sifat berani karena benar.
  3. Bunga Teratai besar bermahkota tiga helai merupakan latar belakang Dewi Saraswati laksana praba yang mengitari dirinya, artinya institut melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi didasari oleh kesucian dan keluhuran budi. Tiga daun bunga dan empat tangan Saraswati melambangkan angka tujuh, menggambarkan bulan ketujuh (Juli) bulan kelahiran ISI Yogyakarta

Sumber: ISI Jogja



Priyanto Sunarto, Logo “Indonesia Pavilion Expo ‘86 Vancouver”, 1986



Hanny Kardinata, Logo “The Parrots”, 1987



Priyanto Sunarto, Logo “PT Yala Mina Thama Karya”, 1987



Priyanto Sunarto, Logo “OK! Graphic Communication Studio”, 1988

•••

« Previous Article Next Article »

  • Share this!
  • delicious
  • mail
  • tweet this
  • share on facebook
  • Add to Google Bookmarks
  • Add to Yahoo! Buzz

COMMENT

  1. […] Geotechnique, Bandung (1987), “Banjar Gruppe”, kelompok musik avantgarde, Berlin (1986), Indonesia Pavilion EXPO’86 Vancouver (1985), Logotype Piala S. Tutur, Suryo Sumanto, Widya untuk FFI (1984), MTQ-XII, Banda Aceh (1980), […]

Add Your Comments

© DGI-Indonesia.com | Powered by Wordpress | DGI Logo, DGI's Elements & IGDA Logo by Henricus Kusbiantoro | Web's Framing by Danu Widhyatmoko | Developed by Bloggingly