Di seberang ruang, ribuan tetes air tumpah dari langit meninggalkan nada tak beraturan nan indah…, Segar! Segar seperti obrolan yang sedang berlangsung saat silaturahmi Badroni Yuzirman, Try Atmojo, Hantiar (komunitas Tangan Di Atas - TDA) ke ruang kreatif petakumpet. Mereka adalah orang yang sekarang dikenal sukses namun gemar berbagi pengalaman. Obrolan tentang mimpi dan semangat untuk mewujudkannya menjadi diskusi kecil tersebut semakin asik dan menarik. Tiba-tiba,
I : Hmmm… pak Roni dan tim di Jogja sampai kapan ya ?
R : Kamis pagi kami pulang ke Jakarta.
I : Kalau Rabu malam sudah ada agenda?
R : Kebetulan belum ada, gimana ?
I : Mau kan pak Roni dan pak Try sharing pengalaman di Wedangan Creative Sharing-nya ADGI?
R : Wah… saya harus bicara apa didepan orang-orang kreatif Jogja?
I : Apa aja pak, yang penting frame-nya kreatifitas, TDA kan juga hasil kreatifitas.
R : OK deh! Tapi formatnya talkshow aja ya, biar lebih hidup diskusinya.
I : Sip!!! Biar segera saya buat promosinya, trims pak!
Rabu 16 Februari 2011 pukul 19.30 WIB, Wedangan Creative Sharing Creative Giving Special Edition #5 terlaksana dengan suasana yang agak berbeda dari sebelumnya dikarenakan perlengkapan tambahan seperti kamera video dan perangkat live streaming yang akan merekam momentum tersebut. Dalam ruangan yang telah penuh oleh kawan-kawan yang hadir, Iqbal rekarupa sang ketua ADGI Yogyakarta mempresentasikan apa dan kenapa Wedangan Creative Sharing Creative Giving itu ada. Selanjutnya acara tersebut dipandu oleh moderator Arief Budiman (Program Director ADGI pusat) dan inti acarapun dimulai.
Roni Yuzirman (pendiri dan dewan penasehat TDA pusat) memaparkan kisahnya. Berawal dari tiga toko busana muslimnya di tanah abang yang diterpa masalah bertubi-tubi, beliau menyikapinya dengan kembali pada titik nol secara ikhlas. Disanalah akhirnya beliau menemukan solusi dari pola pikir kreatif yaitu menjadikan masalah yang hadir sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang. 2004. Online adalah solusi yang beliau pilih untuk menjadikan waktu yang terbuang diperjalanan menuju outlet menjadi 0 menit, karena beliau dapat memulai bekerja dari rumah. Disela waktunya berusaha memenuhi tugas mencari nafkah, beliau mengembangkan bakat menulis di blog untuk menularkan pengalaman beliau, dan dari situlah gagasan membentuk komunitas TDA muncul. Niat yang baik tersebut direspon positif oleh banyak kalangan, sehingga dalam waktu yang singkat TDA mampu mengumpulkan banyak orang untuk menjadi member dan mau berbagi satu sama lain.
Try Atmojo (Direktur dan Business Development Raxzel Creative Independent dan Direktur 5 TDA) menjelaskan, bahwa dalam dunia apapun khususnya bisnis, networking atau jaringan mutlak dibutuhkan. Networking bisa dicari dimanapun, salah satunya adalah komunitas. TDA adalah salah satu komunitas yang telah dirasakan manfaatnya oleh beliau, sebagai ruang belajar, berbagi bahkan pasar dari produk yang dikembangkan. Dalam bisnis distro and clothing-nya melalui TDA beliau menemukan solusi bisnis online, dan mendapat manfaat berlipat.
Saptuari Sugiharta pemilik Kedai Digital yang telah memiliki 52 gerai di 36 kota serta meraih Indonesia Young Entrepreneur Franchise & Business Opportunity Award 2010 menyampaikan bahwa dalam berbisnis sangat penting untuk menjaga kredibilitas agar kepercayaan yang telah diberikan konsumen dapat terjaga, sehingga bisnis tersebut mampu bersaing saat banyak pihak yang mulai meniru yang kita lakukan dengan menjual produk/jasa serupa.
Satya Brahmantya (desainer produk) PT Lunar Cipta Kreasi Yogyakarta yang fokus pada bisnis export furniture dengan konsep green dan sustaineble design menyampaikan bahwa, setiap komitmen yang dilakukan dengan konsisten suatu saat akan memetik hasilnya secara maksimal. Beliau mengaku tidak memiliki kemampuan matang dibidang entrepreneur, tapi beliau yakin bahwa beliau mampu menghasilkan karya yang berkonsep dan artistik. Kesungguhannya ini membuahkan hasil dimana pemilik asli Lunar Cipta Kreasi merekrut beliau sebagai salah satu pemegang saham.
“Stay hungry, stay foolish” kutipan yang sering diungkapkan steve jobs pun di kutip kembali oleh moderator sebagai penanda usainya Wedangan Creative sharing creative giving special edition #5.
Chairman ADGI Yogyakarta Chapter
Iqbal Rekarupa
Foto koleksi: ADGI, fotografer: Emyr Namara & Iqbal Rekarupa
Artikel terkait:
Wedangan Creative Special Edition #5 – Ngobrol Bareng Komunitas Tangan Di Atas (TDA): “Pola Pikir Modal Awal Entrepreneur”
•••