Lahir di Kudus beberapa puluh tahun lalu. Selalu punya pendapat berbeda dikeluarganya termasuk suka ngeyel ama nenek, kakek maupun bulik-pakliknya baik dari pihak Bapak maupun Ibunya. Ngeyelan kata mereka nggak bisa dikasih tahu. Keras kepala!
Dari SD – SMA berada di Kudus dan selalu masuk sekolah terbaik di kampungnya. Sebetulnya tidak suka sekolah karena membosankan, waktu SMA masuk jurusan A2 tetapi disuruh pindah ke A1 oleh wali kelasnya tidak tahu alasannya kenapa. Hasilnya tidak pernah mengerjakan PR Fisika, Matematika, Kimia selama dua tahun, tiap hari datang ke sekolah selalu no.1 (kalau yang ini sejak SMP) untuk nyontek PR. Meskipun tukang nyontek PR tetapi anti nyontek pada waktu ulangan. Selalu tidak bisa menjawab tugas Matematika dan teman-temannya mata pelajaran eksakta di papan tulis, khusus Fisika selalu selamat dari ujian lisan selama 2 tahun entah mengapa?. Tapi jagoan untuk mata pelajaran Sejarah dan bahasa Indonesia dan selalu juara menggambar.
Dari kecil cita-citanya berbeda dibandingkan anak-anak lainnya yang umumnya ingin jadi dokter, insinyur atau lainnya. Keinginannya hanya pekerjaan yang ada kaitannya dengan menggambar, sempat terpikir untuk jadi arsitek tapi tidak jadi karena pada suatu waktu tiba-tiba timbul keinginan jadi desainer suatu cita-cita yang agak aneh dijaman itu di kota kecil Kudus.
Ingin sekali masuk FSRD ITB tapi tidak diterima konon pada waktu itu yang mendaftar 7000 orang yang diterima hanya 70 orang untuk 8 studio. Pada waktu test di FSRD ITB sudah diterima di DKV ISI Yogyakarta meskipun pada waktu itu tidak suka suasana Yogyakarta akhirnya dijalani juga. Selama kuliah yang penuh ketidakpuasan ini membentuk dirinya menjadi informal leader di DKV ISI Yogyakarta. Aktif menggerakkan kawan-kawan mahasiswanya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan dari seminar, workshop sampai dengan demo yang konstruktif. Karena keaktifannya itulah, jalur komunikasi dengan para pelaku industri desain grafis di Jakarta telah terbangun sejak mahasiswa. Pada waktu lulus terbersit cita-cita ingin jadi dosen tapi tidak tahu di mana.
Pada awalnya bekerja sebagai desainer grafis dan fotografer di Jakarta sebelum memutuskan untuk bekerja sendiri sampai bosen pada tahun 2006. Hal yang menggelayuti pikirannya dari dulu yaitu ketidakberdayaan desain grafis baik sebagai ilmu maupun profesi. Hal ini yang membuat inisiatif melahirkan Forum Desain Grafis Indonesia (FDGI) pada tahun 2000 dan masih eksis sampai sekarang dengan fokus kepada kegiatan akademis. Sejak tahun 2000 an selalu terlibat dibanyak kegiatan terkait desain di Indonesia dari seminar, pameran, lokakarya dari yang besar maupun yang kecil. Ada saja pihak-pihak yang mengajaknya untuk terlibat pada kegiatan-kegiatan tersebut. Yang namanya proposal, term of reference (tor) dan sebagainya berserakan di harddisk komputernya. Pada suatu waktu muncullah Memorandum ADGI 2005 yang menceburkannya ke ADGI bersama Danton Sihombing, Mendiola Budi Wiryawan dan Gauri Nasution mulai dari pembentukan tim kecil yang disebut Ring 1 sampai dengan melaksanakan Kongres ADGI 2006. Bersama-sama Danton Sihombing, Andi Surya Boediman, Hermawan Tanzil dan Lans Brahmantyo menjadi Presidium Adgi – Indonesia Design Professionals Association. Presidium inilah yang bertugas merestrukturisasi Adgi dan mempersiapkan organisasi Adgi yang baru pada tahun 2007.
Jujur pekerjaan yang diinginkannya sederhana saja yaitu mengajar. Baginya mengajar nyaman bisa mempunyai banyak waktu untuk keluarga. Mulai tahun 1999 mempunyai perkerjaan sebagai dosen dan sampai saat ini masih dijalaninya. Sudah selama setahun ini telibat di Tim Indonesia Design Power (IDP) 2006 – 2010 karena ingin memberdayakan desain sebagai kekuatan ekonomi Indonesia yang diperhitungkan. Entah karena idealisme akhirnya terlibat juga di proyek AlunAlun Indonesia suatu outlet yang menampilkan produk-produk terbaik Indonesia di suatu tempat yang prestisius di Jakarta. Waktu sisa mengajar dan IDP akhirnya tersita untuk proyek ini.
keren bgt
top abis.
salute!
salut………..
sebenarnya saya mau curhat…bagamana para sekolompok perusahaan advertising di bdg menghargai kami sebagai orang2 yang kreatif……..
awalnya saya sangat optimis untuk bekerja di bdg ketimbang ke jakarta..saya sendiri lulusan UNIV swasta di bdg dengan jurusan DKV(S1). setelah bebrapa kali interview, kami sebagai pencetus ide hanya di hargai 500rb/bln…sangat2 dilematis buat saya…..ga ada harga yang pantas kah buat kami2 sebagai pencetus IDE!!!!!!
Saya sangat…..sangat…..sangat…..sangat….. kecewa!!!!
keep on trackin’ Sob,
Semoga dunia Desain Grafis teus maju!
[…] 1. FDGI & Friends #19 i.d. branding: “Menjual Diri Sendiri dan Indonesia” Pembicara: Daniel Surya (The Brand Union), Bernhard Subiakto (Octovate) Moderator: Hastjarjo B Wibowo […]
[…] Ayip, Ismiaji Cahyono dan Sumbo Tinarbuko mengisi situs DGI dengan tulisan-tulisannya, dan Hastjarjo B Wibowo yang berinisiatif untuk mengadakan acara-acara workshop DGI serta Bambang Widodo, desainer dan […]
[…] 1. Ardian Elkana (Principal Cybermedia College | AVIGRA Comunication) 2. Hastjarjo B Wibowo (Founder FDGI, Dosen DKV Ubinus, Kontributor DGI) 3. Jeanny Hardono (Dentsu Advertising, Dosen […]
[…] juga menghasilkan “Toekang Reklame” seperti Agus Karsito, R. Cahyoko, Dandun Tarub Wijaya, Hastjarjo Boedi Wibowo (Pendiri FDGI), Noor Udin praktisi perikalanan, M. Arif Budiman dengan beberapa kawan seperti R. […]
[…] oleh Hastjarjo B. Wibowo yang memimpikan Hari Desain Grafis […]
[…] 1. Ardian Elkana (Principal Cybermedia College | AVIGRA Comunication) 2. Hastjarjo B Wibowo (Founder FDGI, Dosen DKV Ubinus, Kontributor DGI) 3. Jeanny Hardono (Executive Creative Director […]
[…] oleh Hastjarjo B. Wibowo yang memimpikan Hari Desain Grafis […]
perusahaan ditempat saya bekerja butuh desainer produk dan komunikasi visual utk memvisualisasikan dari hasil riset otomotif, posisi di semarang, bisa kontak ke 0248662020, up. janto. bag. marketing dan riset dept. ditunggu sampai akhir april 2009. tks.
[…] juga menghasilkan “Toekang Reklame” seperti Agus Karsito, R. Cahyoko, Dandun Tarub Wijaya, Hastjarjo Boedi Wibowo (Pendiri FDGI), Noor Udin praktisi perikalanan, M. Arif Budiman dengan beberapa kawan seperti R. […]
[…] Hastjarjo B Wibowo: Mengkritisi Pendidikan DKV di Indonesia […]
[…] diakhiri dengan sambutan dukungan dari ADGI yang diwakili oleh Danton Sihombing dan dari FDGI oleh Hastjarjo B Wibowo, yang kemudian sebagai simbol dimulainya iGDA dilakukan pemotongan tumpeng oleh Pak Hanny […]
…benar” inspirasiku…perjalanan hidupnya sampai SMA mirip”…khususnya yang gag pernah mengerti pelajaran…gag ngerjain PR…dan banyak kberuntungan (selamat dari ujian lisan, dsb.)….juga tujuan kuliah…hhaaa…
[…] Mengkritik Pendidikan DKV di Indonesia Oleh: Hastjarjo B Wibowo […]
[…] Oleh: Hastjarjo B Wibowo […]
[…] Grafis Indonesia (FDGI) diwacanakan oleh 3 orang desainer yang juga pengajar desain grafis yaitu Hastjarjo B Wibowo, Mendiola Budi Wiryawan dan Arif PSA. FDGI diresmikan bersamaan dengan penyelenggaraan Pameran […]
[…] < Director of Government Relations and Industry Policy: Hastjarjo B. Wibowo […]