Desain Grafis Indonesia

Desain Grafis Indonesia

Fostering understanding among Indonesian graphic designers and its juncture in art, design, culture and society

FX Harsono Menerima ‘Joseph Balestier Award for the Freedom of Art’

Singapura, 20 Januari 2015 – Seniman kontemporer Indonesia, FX Harsono, dinobatkan sebagai pemenang dalam penyelenggaraan perdana ‘Joseph Balestier Award for the Freedom of Art’, yang bertempat di Gedung Kedutaan Amerika Serikat, Singapura. FX Harsono menerima hadiah sebesar $5,000, trofi, dan sertifikat. Penghargaan ini diserahkan oleh Kirk Wagar (Duta Amerika Serikat di Singapura) dan Lorenzo Rudolf (Pendiri dan Direktur Pameran Art Stage Singapore).

“Ketujuh nominator ‘Joseph Balestier Award for the Freedom of Art’ telah menunjukkan komitmen terhadap seni dan kebebasan berekspresi di kawasan ASEAN. Selama perjalanan karirnya, FX Harsono telah menjadi seorang pemimpin dan pionir dalam berkesenian yang mendorong kebebasan berbicara dan demokrasi—sebuah nilai universal yang dihargai oleh semua orang—sehingga akan membentuk budaya dan politik ASEAN saat ini dan di masa depan. Saya mengagumi keberanian dan keyakinan Pak Harsono, serta berharap seniman lain di seluruh ASEAN dapat terus mengikuti teladannya; di mana pun mereka berada, apa pun medium karyanya.”

2.-Screen-Shot-pilgrimage-7

3.-Rewriting-on-the-Tomb

Selama 40 tahun, FX Harsono telah memainkan peran penting dalam seni kontemporer di Indonesia. Karya-karya seni instalasi dan pertunjukannya yang sarat kritik mengangkat mulai dari wacana pro-demokrasi hingga beragam pengalaman etnik minoritas. Karyanya seringkali berbicara mengenai penindasan dan perasaan ‘dilainkan’ yang sering ia temui. Penobatan Harsono dari 7 nominator di penghargaan ini didasarkan pada aktivisme tulusnya dalam kancah seni kontemporer, di mana ia terus meneliti realitas sosial yang ada di negara asalnya.

“Kami mengucapkan selamat kepada FX Harsono yang dianugerahi penghargaan ‘Joseph Balestier Award for the Freedom of Art’. Semua seniman yang dinominasikan adalah teladan dari nilai-nilai yang diusung dalam penghargaan ini. Seni kontemporer yang berpengaruh lebih dari sekedar dekorasi maupun hasil kerajinan yang sempurna. Sikap dan posisilah yang terutama; suatu sikap yang diambil oleh seorang seniman kontemporer, atau dengan kata lain, seorang individualis. Dan apa sikap dasar individualis itu? Untuk menjadi dan bertindak bebas. Saya berharap penghargaan ini akan mendorong banyak seniman Asia Tenggara serta mendukung mereka untuk memainkan peran penting yang harus dimiliki di tengah-tengah sebuah masyarakat modern”, ujar Lorezo Rudolf selaku pendiri dan direktur pameran, Art Stage Singapore.

Selain FX Harsono, seniman yang dinominasikan adalah: Aye Ko (Myanmar), Lee Wen (Singapura), Manit Sriwanichpoom (Thailand), Nadiah Bamadhaj (Malaysia), Pablo Baen Santos (Filipina), dan Svay Sareth (Kamboja). ‘Joseph Balestier Award for the Freedom of Art’ mengapresiasi seniman atau kurator di Kawasan Asia Tenggara yang secara aktif—melalui karyanya—berkomitmen pada kebebasan seni, ekspresi, serta kebebasan itu sendiri. Penghargaan ini dinamai Joseph Balestier, seorang diplomat Amerika Serikat pertama yang terakreditasi di Singapura, penunjuk Konsul Amerika ke Singapura pada 1836, juga kerabat dari seorang pahlawan Amerika, Paul Revere.

6.-The-past-of-the-past-Migration

 

Sumber:

« Previous Article Next Article »

  • Share this!
  • delicious
  • mail
  • tweet this
  • share on facebook
  • Add to Google Bookmarks
  • Add to Yahoo! Buzz

COMMENTS

  1. sedikit koreksi, seremoni dan penyerahan hadiah bukan di gedung kedutaan, tetapi di rumah pribadi Duta besar Amerika di Singapura. Terima kasih

  2. Congratz Pak Harsono, atas nama AUSSI Jakarta. Kami bangga pada Anda

Add Your Comments

© DGI-Indonesia.com | Powered by Wordpress | DGI Logo, DGI's Elements & IGDA Logo by Henricus Kusbiantoro | Web's Framing by Danu Widhyatmoko | Developed by Bloggingly