Dengan Hormat…
Kala Soeharto masih bahagia…Media masa begitu menderita
Sekarang zaman Media merdeka…Tapi Soeharto sengsara
Kini Soeharto telah tiada…
Koran & televisi akan dipenuhi romantika berita belasungkawa
Kesempatan mengangkat citra dan eksistensi corporate branding raksasa
Setiap tragedi manusia sumber dana bagi media…
BEING HAPPY ON OTHER’S GRIEF
—
love…change…happiness…
AHMETTSALINA
Komplek Garuda Indonesia No 77A
Jl Raya Pasar Minggu
Jakarta 12740, Indonesia
Phone & Fax: (021) 79181146
•••
Cooooooooooooooollll!!! turut berduka atas kepergian Bpk. SOEHARTO! selamat untuk semua para korban keganasan SOEHARTO! keep smile…
AHMETTSALINA always unpredictable….keep movin’ & succeed!!! i’m proud of ‘em…
peran media juga penting buat kebenaran sejarah……jangan sampai ada pihak pihak yang ingin merubah sejarah, membalikkan fakta, dengan kebohongan kebohongan lagi……..capeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
senyum ramah itu telah pergi……
tubuh tua itu telah menyerah…..
selamat jalan pa Harto…….
BEING HAPPY ON OTHER’S GRIEF……..akan selalu ada di tanah indonesia tercinta ini……dan juga dunia……
ditunggu seri yang lainnya ya
maksudnya bagaimana? rating televisi lagi tinggi-tingginya beberapa jam belakangan ini, patut dirayakan!
turut berduka cita dan salam kenal!
Katanya sih - Bad News are Good News. Seperti yang sering kita lihat (paling tidak di kota saya) saat ada orang penting, semuanya berlomba-lomba membuat karangan bunga sebesar2nya dengan teks nama pemberi yang jauuuuuuh lebih besar daripada yang diberi. Padahal udah dikasi tahu tidak menerima karangan bunga.
Anyway, selamat jalan pak Harto. Selamat berkarya terus Irwan Ahmett. Salam dari Surabaya.
It’s a kinda cool campaign.
Funeral is a good place for us to rethink about our existense in this world. Sebagai manusia kesalahan2 Pak Harto memang perlu dimaafkan karena toh kita juga manusia yang ngga luput dari kesalahan. Tapi segala yang diperbuat tetap ada pertanggungjawaban baik di sini maupun waktu ketemu Sang Khalik. So i think it’s a good time to rethink our life.
responsif! yap yaw.
biasa aja.
hmmmm….
Jenjang lagu teratas di minggu ini:
1. Gugur Bunga —————- Ismail Marzuki
2. Mengheningkan Cipta ——- T. Prawit
3. Kisah Yang Salah ———- Glenn Fredly
4. Emang Gue Pikirin ———- Duo Maia
5. Hero ————————- Mariah Carey
6. Racun Dunia —————- The Changcuters
7. Padamu Negeri ————- Kusbini
8. Pergilah Kasih ————- Chrisye
9. Benci tapi rindu ————- Diana Nasution
10. Metallica ——————- The Unforgiven
Yang meninggal ya sudah, inna lillahi wainna ilaihi rojiun…tapi urusan yang belum kelar tetap diungkap, diusut. Hukum tetap jalan.
Duh, noraknya, pas soeharto dead, media bak bernostalgia. Berbuai manis mencari sumber-sumber yang indah dari berbagai daerah. Seakan lupa, banyak anak-anak, bapak, ibu dari keluarga lain yang sudah mati atau dipaksa mati duluan karena kekejaman rezim ini.
Mengapa tidak bersedih dengan kematian orang-orang tak bersalah itu? Mengapa sekarang seakan berharu-haru dengan ‘mangkatnya’ seorang bapak pembangunan-yang membangun di satu tempat, menguras di tempat lain. Yang membunuh satu sisi untuk menghidupkan sisi lain. Yang menindas satu sisi untuk mengamankan sisi lain. Media tampaknya sedang mabuk, mungkin sudah minum wine kebanyakan!!!!
Hitam tapi putih..
manis tapi pahit….
Siang namun gelap….
benci tapi rindu…..
Selamat jalan pak…….
saya akan selalu mengenangmu….
Pengadilan Teradil sedang dihadapi Suharto sekarang. Si ahli strategy menghadapi Sang Maha segala. Bila mampu pasti dia akan mengganti dg apapun utk meringankan penderitaanya. Maka sang putri dan pangeran cendana.. lakukan sesuatu utk bantu ayahanda yg sedang mengalami sesuatu yg jauh lbh sakit dibanding kehilangan sebagian harta yg terhutang kepada pemiliknya…..rakyat!
Yang kuingat dari suharto adalah senyumnya
“Senyum Membawa Luka”
ada satu lagi orang yang sebenarnya mengambil keuntungan dari pak harto…tapi selalu mengkritik…bahkan pemimpin serangan umum 1 maret di jogja ini dijadikan bahan luconon olehnya…Butet Kartaredjasa…semoga butet orang pintar.
gyaah, coool
Terus terang…bukan saya membela pak Harto…
tapi lawakan Butet yang copy gayanya Pak Harto tuh nggak banget deh… : (
Apalagi acara Republik Mimpi…bukan menganggap mereka bodoh…tapi selera humornya rendah banget, bisa mempengaruhi mental masyarakat yang passion nya cuma bisa nyela-nyela orang tanpa bisa bertindak…he he koq gw jadi nyolot gini ya… : )
biarlah semua orang bebas berekspresi…yang penting kita lakukan yg terbaik untuk diri sendiri, industri, bangsa dan negara. Pak harto orang yang adil bukan…ada positif yg di buat ada negatif yang dibuat :D..Di dunia ngga akan ada positif kalo ngga ada negatif begitu pula sebaliknya…hehehe
Terus terang…bukan saya membela pak Harto…
tapi lawakan Butet yang copy gayanya Pak Harto tuh nggak banget deh… : (
Apalagi acara Republik Mimpi…bukan menganggap mereka bodoh…tapi selera humornya rendah banget, bisa mempengaruhi mental masyarakat yang passion nya cuma bisa nyela-nyela orang tanpa bisa bertindak…he he koq gw jadi nyolot gini ya… : )
SETUJU!!!!
siapa bilang Pak harto meninggal, orang masih ada di Pulogebang……………….. kadang naik sepeda ontel dah gitu sambil buka baju kok…sehat wal ‘afiat…!!!
jangan ngawur ah…!
kalian itu loh…
mbok di beritaken.. yang benar….
jadi apa yg diharapkan? semua tv berhenti siaran waktu pak harto meninggal? atau semua tv nggak ada yg menyiarkan ttg pak harto? being happy on other’s grief, that’s what media are for!
^
suatu ketika spongebob squarepant merobek celananya dengan tidak sengaja, maka tampaklah pemandangan yang tidak seharusnya dilihat…semua orang tertawa terbahak-bahak, akibatnya kemanapun spongebob pergi dia akan merobek celana dalamnya…agar dia bisa ditertawakan oleh orang lain…
Namun karena terlalu sering dia melakukan hal itu, maka semua orang berbalik menjadi membenci dia…bahkan kehilangan teman2 dekatnya karena terganggu oleh sikapnya…
Lesson I Learned?
sesuatu yang ditampilkan secara tepat dan proporsional lebih menyentuh daripada berita dramatisir eksposure demi mengubah opini publik…bisa dilihat beberapa produk langsung mengambil ‘keuntungan’ moment ini demi kepentingan sepihak.
seorang teman pernah berujar: “meninggalnya Pak Harto mengukur kadar kemanusiaan dalam diri kita…”
oh ya terakhir…saya berharap Butet menonton film Spongebob yang saya ceritakan diatas… : )
saya setuju, banyak sekali macam-macam reaksi atas kejadian ini.
Press Release
SOEHARTO DALAM SAJAK
- Soeharto di Mata Sastrawan -
Jakarta- Forum Sastrawan Indonesia akan menggelar Soeharto Dalam Sajak, acara tersebut akan dilaksanakan pada Minggu, 3 Februari 2008 bertempat di PDS HB Jassin Jl. Cikini Raya No.73 Jakarta Pusat, pukul 15.00 WIB s.d selesai. Acara tersebut akan diisi dengan pembacaan puisi-puisi yang berbicara soal Soeharto, akan tampil sebagai pembaca antara lain Rieke Diah Pitaloka, Saut Situmorang, Fikar W. Eda, Wowok Hesti Prabowo, Diah Hadaning, Chavcay Saefullah, Sihar Ramses Simatupang, Sides Sudyarto DS, Badri AQ, Endang Supryadi, Ruby A. Baedhowy, Fatin Hamama dan Mahdiduri. Selain itu, akan tampil juga memberikan refleksi sejarah Fadjroel Rachman dan Ratna Sarumpaet.
Menurut Wowok Hesti Prabowo selaku ketua panitia, acara tersebut adalah untuk menyeimbangkan pemberitaan kematian Soeharto yang terlalu dilebih-lebihkan oleh media massa terutama televisi Indonesia. Masyarakat harus objektif dan tidak melupakan kejahatan-kejahatan yang telah dilakukannya, jangan sampai karena pemberitaan yang berlebih-lebihan itu, kita gampang memaafkan. Bolehlah kita berempati atas kematiannya, tetapi hukum harus tetap berjalan, paparnya dengan semangat ‘boemipoetra’.
semoga damai di alam sana
kontroversial..but i like it… being different is a gift!!!
maju terus mas iwang..
salam,
indra
yup. tiap bencana adalah berkah bagi media. ironis sekali..
Itu saya rasa sudah hukum alam deh!
Tawamu adalah dukaku.
Nggak cuman nongol saat kejadian besar atau berkaitan dengan orang besar.
Orang sipil seperti kita-kita juga pernah ngerasain kok yang namanya tawamu dukaku.
Tapi buat media itu sama dengan hal yang wajar kan?
Slow news is zero!
what can I say?
“begitulah……media selalu mengangkat dan menenggelamkan”……
mengais rejeki di tengah tangisan..
speechless, memang demikian nyatanya mau apalagi