2009 GRAPHIS International Design Annual based in New York City and originally from Switzerland awards First Graduate Identity for Gold Award–Best Corporate Identity System. The Visual Identity of First Graduate was created by Bandung–Born Henricus Kusbiantoro (Identity Designer, Art Director) and Paul Chock (Creative Director) and the designer’s team at Landor Associates – headquarter San Francisco.
2009 Graphis Design Annual Winners also honors an international trio of Designers as New York’s Stefan Sagmeister, Korea’s Ahn Sang-Soo, and Pentagram London’s Harry Pearce present their sagacious views on Design under the theme of “What’s Personal Is Universal.” The Annual features the year’s best Design work — 127 Graphis Gold Award winners and 10 Platinum Award winners — representing 30-plus Design categories, ranging from Packaging, Annual Reports and Branding to Posters, Logos, and even Music CDs. Industry standouts include Ogilvy, TAXI Canada, Frost Design, BBDO, Melchior Imboden, Spark Studio, Turner Duckworth, and RBMM, among many others. Detailed credits and indices round up this comprehensive volume, making Design 2009 an essential guide for Designers, Art Directors, Photographers, students, and potential clients.
Graphis, The International Journal of Visual Communication, was first published in 1944 by Walter Herdeg in Zurich, Switzerland. In 1986, B. Martin Pedersen was given the opportunity to purchase Graphis. He has since further developed the magazine and books and relocated the headquarters to New York City.
2009 GRAPHIS International Design Annual
Available in August 2008
Hardcover
Size: 8 1/2 x 11 3/4
Pages: 256
Color illustrations: 300 plus.
ISBN: 1-932026-13-4
……………………………………………………
BACKGROUND
First Graduate, previously known as the Bay Area Youth Fund for Education, a San Francisco-based, nonprofit organization has a mission is to help young people finish high school and become the first in their families to graduate from college; the organization also announced that its inaugural class of students begins college this fall. The identity was launched in May 2007 at the Old Federal Reserve Bank–San Francisco by the former President of Peru and Politician, Alejandro Toledo.
……………………………………………………
CREDITS
Creative Director: Paul Chock
Art Director: Henricus Kusbiantoro
Identity Designer: Henricus Kusbiantoro
Designer: Henricus Kusbiantoro, JJ. Ha
Project Manager: Emily Miller, Mignon Monroe
Branding Firm: Landor Associates, San Francisco
……………………………………………………
FIRST GRADUATE (left to right)
Visual Identity / Logotype
Home page design
Poster
Business Card
Brochure Cover
Brand Key Points
T-shirt
Flyer Guideline / letter size and PDF format
……………………………………………………
Henricus Kusbiantoro MFA
Saat ini bekerja sebagai senior art director di Landor Headquarter Brand Consultant San Francisco dan pengajar di program master desain grafis Academy of Art University. Henricus yang juga alumnus Wolff Olins Brand Consultant New York (2002-06) memulai karier desain grafis di LeBoYe Jakarta (1996) sebelum akhirnya hijrah ke New York dan bekerja di biro legendaris Pushpin Studio dan Chermayeff Geismar New York. Di tahun 2007, Henricus Kusbiantoro meraih penghargaan desain grafis internasional D&AD London–Merit Award dan New York’s Art Director Club (ADC) untuk Kampanye Global RED – AIDS Afrika. Jebolan desain grafis ITB Bandung dan Pratt Institute New York – Asia HELP Scholarship 1998 kini menetap di San Francisco bersama Yuliana dan Theo.
Kontak penulis: [email protected]
selamat ya, cus. ditunggu raihan penghargaan prestigius internasional lainnya nih!
So proud, bro! Congrats..!
Selamat ya hen, kita bangga atas keberhasilan Anda
Selamat Cus! Another great work
CONGRATULAT1ON BUNG 1CUS!!!
GR3AT W0RK!
Terima kasih.
Project Pro Bono memang memberi ruang gerak kreatifitas yang lebih dibandingkan klien2x “bread and butter” / komersial. Walaupun begitu tetap aplikasi branding masih tetap memperhatikan konsistensi sistem (font, image style, grid/tata letak) atau guideline yang diharapkan sangat mudah untuk diaplikasi klien / user for their branding campaign. Yang kita harapkan di saat2x ini adalah emotional branding yang sangat mudah dicerna dan stand out from the clutter / overused marketing jargons.
Bila desainer atau art director di ad agency, design firm berhasil menembus breakthrough bagi klien2x komersial / non pro-bono dengan output yang kreatif, organik, fresh atau disebut emotional branding… apa yang mereka lakukan boleh disebut sebagai truly remarkable step stone, consider lucky and great opportunity. Bukankah itu yang akan memberi kepuasan bagi pekerja kreatif melihat hasil karyanya tidak sekedar dinikmati orang banyak tetapi memberi big impact dari vision yg hendak dicapai. Bagaimana dgn CSR / Corporate Social Responsibility? Hendaknya tidak sekedar trend tetapi menjadi pertimbangan awal dimulai dari brief creative development.
awesome
So great . Congratulation mr. Henricus. Keep on makin a great work.:)
selamat ya mas 1cus,
o ya sekedar ingin tahu, saya telah lama mengamati karya mas 1cus selama ini, selalu bersih dan very simple, apakah ini brand dari gaya desain anda? ato memang ada konsep tertentu? thx
worth winning design! excellent!
Halo Wil,
Desain yang selalu bersih dan simple adalah bagian dari senjata aplikasi branding yang diharapkan bisa stand out dan tepat mengena sasaran. no bullshit. Secara teori branding, identitas yang sederhana tetapi unik dan sistem yang fleksibel adalah kunci sukses branding campaign. Tetapi pada penerapan-nya di realitas, teori ini bukanlah formula! Apakah definisi sederhana? Apakah selalu dari form yang simple dan pemakaian warna yang minim. Apakah ilustrasi yang dinamis tidak bisa dijadikan salah satu sistem dari sebuah branding campaign?
Desainer branding pada proses perancangan brand harus memikirkan big picture utk mencapai satu goal yaitu kesederhanaan message tetapi tidak kehilangan karakter yg unik. Sehingga mutlak PROSES haruslah menjadi tahapan yang matang dan tidak bisa tanpa rencana atau sekedar indah dan cool. Bila ide dan konsep big picture sudah matang, craftmanship bisa dipush sedemikian rupa melalui elemen2x grafis yang diperkenalkan dlm manual guideline. Elemen2x tsb. bisa berupa customized font, image style, tata letak yang unik, copy atau brand voice yg profokatif, smart dan orisinal, dan elemen2x lainnya yg berpotensi.
Ada banyak contoh brand yang tidak selalu bersih dan simple yang Wilfried bayangkan… tetapi tetap dikategorikan branding campaign yang simple, powerful dan unique. Kampanye the Coke side of life atau brand Unilever atau brand COLORS Benetton adalah brand dgn approach yang kompleks tetapi SINGLE powerful message, very simple message but complex visual.
Kampanye brand dgn visual kompleks yg pernah saya rancang mungkin salah satunya adalah Samsung Beijing Olympic 2008, Kampanye (RED) utk AIDS Africa dgn ilustrasi yg kompleks, atau kampanye FIFA World Cup movie title yg pernah dirancang utk klien VISA Card.
Thanks buat pertanyaan-nya yg kritis
keep in touch.
ok terimakasih banyak mas atas jawabannya,
memang benar dan saya setuju yang anda jelaskan akan perlunya komunikasi yang jelas, yang anda sebut sebagai single powerful mesage dalam sebuah karya desain, cuma kadang menurut saya kita bisa terjebak dalam format mencari kesederhanaan sehingga malah terkungkung dalam lingkaran itu secara tidak sadar, mungkin dari salah satu karya anda (mohon maaf sebelumnya mas 1cus yang mungkin saja salah karena keterbatasan saya) dalam peta dunia dalam bentuk lingkaran2 di desain olimpiade beijing dengan kampanye (RED) yang sama konsepnya cuma berganti icon bunga, thx
Halo lagi Wil,
Desainer Branding menggagas sistem untuk diaplikasikan dalam berbagai media (print ad, literature, transportation, TV, website, dst.). Sistem yang dirancang hendaknya sederhana dan itu mutlak sehingga user bisa mengaplikasi dgn baik dan tidak terjadi distorsi dari konsistensi branding. Selalu berpikir sederhana utk mencapai komunikasi yg clear bukanlah membatasi diri tetapi adalah BUKTI bahwa desainer adalah problem solver dan bukanlah seniman.
Apa yang Wil lihat sekarang… tidak semudah yang Wil bayangkan dan melihat kasus demi kasus hanya dari karya-karya yang saya tampilkan. Sebagai contoh logo DGI yg sekarang Wil lihat di situs ini memiliki fleksibilitas yg tinggi. Logo DGI tetap konsisten tetapi background image selalu berubah dgn catatan image tsb tergolong sederhana sehingga tidak menganggu powerful message dari logo DGI itu sendiri. Bukankah itu contoh yg berbeda dari apa yg saya rancang
Sangat perlu diperhatikan, desainer branding bukanlah desainer in-house yang mencetak desain per desain dalam kasus demi kasus (customized) seperti pembuatan annual report atau poster event atau terbatas stationery perusahaan. Desainer Branding memikirkan BIG PICTURE dan merancang blue print (master) yaitu sistem / guideline yang fleksibel tetapi unik namun tetap mudah diaplikasikan oleh user. Ada tanggung jawab yang besar dan tidak bertindak spontan atau sekedar ingin terlihat cool dan bergaya.
Semoga berguna bagi Wil dan kita semua. Terima kasih.
ok mas 1cus, terimakasih banyak atas jawaban anda,
saya kayaknya jadi seperti terkungkung sendiri dengan pola pikir saya, memang saya mesti banyak belajar, untuk memandang secara big picture ini tentu sangat rumit, saya baru sadar akan arti kesederhanaan yang anda maksud, yaitu berawal dari kerumitan yang kompleks. saya mengerti sekarang, merancang satu kesatuan yang utuh memang butuh energi yang besar, apalagi desain branding, terimakasih banyak atas penjelasannya mas.
simply brilliant…!
lagi-lagi mas icus bwat saya berpikir Nothing is Imposibble
salam,
Axel
Desainer branding itu cenderung merancang boring stuff bila melupakan esensi emotional branding.
Lho kok bisa begitu?
Desainer branding menggagas sistem brand dan merancang master plan branding bagi user untuk bisa digunakan semudah mungkin sehingga kalo mungkin generic user, user yg tidak berpendidikan desain bahkan kasarnya “idiot user” juga bisa mengaplikasi branding yg dirancang dlm Brand Guideline. Desainer branding tidak bisa mengedepankan ego atau gaya visual yang sama berulang-ulang yang tidak sesuai dgn konsep komunikasi dari brand positioning itu sendiri.
Prinsip kesederhanaan dalam rancangan brand system ini kadang bisa menjadi bumerang. Sederhana tetapi unik dan fungsional dengan nafas emotional branding itu tantangan terbesar bagi desainer branding. Kebanyakan eksekusi branding menjadi stereotype, generik dan kehilangan sentuhan craftmanship. Itu tantangan terbesar.
Berbeda dgn desainer Advertising yang merancang Brand CAMPAIGN. Karena sifatnya lebih temporer, limited timeframe sehingga craftmanship dan customized visual element bisa lebih bervariasi. Brand Campaign sifatnya seasonal berbeda dengan Brand Building terutama berkaitan dgn Brand Identity yang sifatnya lebih long lasting, permanen sehingga seringkali berhadapan dgn tantangan eksekusi desain yang generik, jauh dari unik, atau sekedar menempel logo di pojok kanan bawah dalam layout print advertising.
Art Director, Desainer di ad agency atau inhouse design atau design studio lebih memiliki kesempatan lebih utk mengembangkan craftmanship karena berhadapan dgn case demi case yang berbeda spt pembuatan poster, annual report, website design, movie title dan bukan merancang sistem keseluruhan / big picture seperti halnya Branding. Pakailan kesempatan tsb. untuk memaksimalkan karya desain yang dirancang!
hmm.. thank you very much. usefull information
kereee…n. jadi inget pertemuan kita di PVJ walaupun sebentar tp sangat menginsipirasi! congrates ko icus, the inspritation from Heaven is always in you! JBU
josafat - zerodegree
Mantap Cus, biar udah sukses lu tetap membumi, gak jaim. Beruntunglah Indonesia.